Kami mendorong pembangunan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di Jabodetabek. Nantinya kawasan ini akan terintegrasi dengan pemukiman, perkantoran, rumah sakit, area komersial, serta simpul transportasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengupayakan kemudahan akses transformasi massal di wilayah Jabodetabek sehingga bisa mengatasi kemacetan melalui pembangunan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD).

 

“Kami mendorong pembangunan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di Jabodetabek. Nantinya kawasan ini akan terintegrasi dengan pemukiman, perkantoran, rumah sakit, area komersial, serta simpul transportasi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

 

Budi mengatakan hal tersebut pada acara Jakarta Transport Forum dengan tema Konektivitas dan Ekosistem Transportasi Jakarta Raya Berkelanjutan untuk Keperluan Mobilitas Masyarakat.

 

Dia pembangunan berkonsep TOD diharapkan menjadi solusi mengatasi kemacetan dan memudahkan masyarakat dalam mengakses angkutan umum massal.

 

Menurut Budi, pembangunan berkonsep TOD di kota-kota besar seperti Jakarta harus dilakukan mengingat perkembangan situasi dan keterbatasan lahan.

 

“Rencananya pada April mendatang kami akan mengajak beberapa tim dari Provinsi DKI Jakarta untuk memasarkan TOD kepada pemerintah Jepang dan beberapa investor potensial untuk pengembangan di sepanjang jalur MRT North - South dan East - West Jakarta," ucap Budi.

 

Budi mengatakan kawasan Jabodetabek yang terdiri dari tiga provinsi dan delapan kabupaten/kota telah menjadi wilayah aglomerasi dengan intensitas pergerakan yang tinggi, sehingga saling memiliki ketergantungan mulai dari aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi.

 

Di sisi lain, lanjut Budi, pemerintah juga terus meningkatkan layanan transportasi massal berbasis jalan dan rel untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Untuk layanan berbasis jalan, pemerintah pusat menstimulasi dengan layanan Buy The Service (BTS).

 

Skema tersebut dilakukan dengan membeli layanan transportasi umum yang memenuhi standar pelayanan minimal mulai dari aspek kenyamanan, keamanan, keselamatan, keterjangkauan, serta kesetaraan.

 

Sementara untuk layanan berbasis rel, saat ini tersedia Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), KRL, hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

 

Selanjutnya, Menhub mendorong partisipasi pemerintah daerah dalam mengembangkan transportasi massal baik melalui APBD maupun upaya pembiayaan kreatif.

Baca juga: Menhub tekankan kolaborasi demi keselamatan di perlintasan sebidang

Baca juga: Menhub harap kehadiran Biskita Trans Bekasi optimalkan angkutan massal

Baca juga: Menhub pastikan distribusi logistik berjalan lancar selama Ramadhan

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024