Beijing (ANTARA) - China mendukung Palestina dapat menjadi anggota penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi Kamis.

"Kami mendukung pengakuan Palestina menjadi anggota penuh PBB dan menyerukan kepada masing-masing anggota Dewan Keamanan PBB untuk menahan diri dari agar tidak menghambat dalam mencapai tujuan tersebut," kata Wang saat konferensi pers di Beijing, China. 

Wang menyampaikan pernyataan itu saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyelesaian konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan menewaskan lebih dari 30.600 warga Palestina dan mencederai lebih dari 72.000 orang lainnya.

"Kami mengusulkan untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang lebih besar, lebih berwibawa dan efektif untuk menyusun peta jalan dan jadwal penerapan solusi dua negara," katanya, menambahkan. 

China, menurut jubir, dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak-haknya serta berkomitmen pada penyelesaian masalah Palestina secara komprehensif, adil, dan jangka panjang.

"Bencana di Gaza mengingatkan dunia bahwa wilayah Palestina telah lama diduduki dan tidak dapat lagi diabaikan," kata Wang.

"Cita-cita lama rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka tidak dapat lagi dielakkan, ketidakadilan historis yang diderita oleh rakyat Palestina tidak dapat dilanjutkan untuk generasi mendatang," ujarnya. 

Hanya dengan mengembalikan keadilan kepada rakyat Palestina dan menerapkan "solusi dua negara" secara komprehensif, kata Wang, lingkaran setan konflik Palestina-Israel dapat diselesaikan.

"Sekaligus menghilangkan secara fundamental landasan munculnya berbagai ideologi ekstremis dan benar-benar mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah," katanya, menambahkan. 

Wang menyebut konflik jangka panjang Israel-Palestina telah menjatuhkan 100.000 korban di kalangan rakyat sipil dan banyak orang tak berdosa terkubur di bawah reruntuhan.

Menlu Wang juga menyerukan kepada komunitas internasional agar segera bertindak untuk mewujudkan gencatan senjata dan penghentian permusuhan sebagai prioritas utama serta memastikan akses kemanusiaan.

"Masyarakat Gaza mempunyai hak untuk hidup di dunia ini, termasuk perempuan serta anak-anak. Semua tekanan atas warga Gaza harus dihilangkan dan semua tindakan yang merugikan warga sipil harus dihentikan," katanya, menegaskan.

Israel masih meneruskan blokade total terhadap Jalur Gaza sehingga menyebabkan penduduk, khususnya yang bertahan di Gaza utara, terancam kelaparan.

PBB menyebut aksi Israel itu menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Israel, dalam gugatan yang dilayangkan ke Mahkamah Internasional (ICJ), dituduh melakukan genosida .

Putusan sela ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan guna memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.

Baca juga: China kutuk serangan Israel atas warga Palestina yang tunggu bantuan

Baca juga: China kembali serukan penghormatan wilayah dalam konflik Timur Tengah

 

Pengungsi di Gaza selatan hadapi peningkatan ancaman epidemi

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024