Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar), melalui Dinas Peternakan, menurunkan 150 orang pengawas kesehatan hewan kurban yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota.

"Ada 150 orang yang kami turunkan ke lapangan untuk memantau hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1433 Hijriyah," kata Kepala Bidang Kesehatan Dinas Peternakan Sumbar, M.Kamil di Padang, Jumat.

Ia menjelaskan, diturunkannya 150 orang dari tim pengawas kesehatan tersebut, untuk mengantisipasi hewan kurban yang masuk dari luar Sumbar yang belum memiliki surat pemeriksaan kesehatan.

Ia mengatakan, pengawas kesehatan hewan ternak tersebut selain ditempatkan di pasar ternak, juga tempat penampungan serta masjid-masjid yang melaksnakan pemotongan hewan kurban.

Kamil mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika ada hewan kurban yang sudah dipotong ternyata teridentifikasi memiliki penyakit, maka pengawas kesehatan bisa mengantisipasinya.

Ia mengatakan, hewan ternak dari luar Sumbar belum seluruhnya terbebas dari penyakit Antraks dan itu harus diwaspadai oleh pembeli hewan kurban.

Ia menambahkan, selain Antraks, tiga penyakit lain yang terdapat dalam hewan potong juga harus diwaspadi. diantaranya penyakit Parasit Darah, Cacing Hati dan Cacing Lambung.

"Jika tiga penyakit tersebut ada dalam hewan harus dibuang, sementara bagian lainnya masih bisa dikonsumsi," katanya.

Namun, tambahnya, jika ada penyakit Zoonosis, daging ternak tersebut tidak dapat dikonsumsi lagi. Karena penyakit Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan pada manusia.

"Jika dikonsumsi, maka akan membahayakan kesehatan manusia. Penyakit Zoonosis seperti, Rabies, Avian Influenza dan Antraks," katanya.

Ia mengharapkan, pedagang hewan secara proaktif memeriksakan hewan ternaknya kepada petugas kesehatan, sebelum dijual pada konsumen.

Selain itu, ia mengimbau, panitia hewan kurban membeli hewan kurban yang telah memiliki surat pemeriksaan kesehatan dari Dinas Peternakan.

Hal tersebut sangat penting dan mempersempit penyebaran penyakit yang terdapat pada hewan sebelum dikonsumsi.
(KR-AGP/H014)

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013