Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Kamis (7/3) menyatakan harapan bahwa hubungan China-Uni Eropa akan berjalan lancar dengan adanya "lampu hijau" di setiap persimpangan

Pelabelan Uni Eropa terhadap China sebagai "mitra, kompetitor, dan rival sistemis" pada saat yang sama tidak konsisten dengan kenyataan dan tidak dapat dipertahankan, ujarnya dalam sebuah konferensi pers, seraya menambahkan bahwa hal tersebut hanya menimbulkan gangguan dan menciptakan hambatan bagi hubungan China-Uni Eropa..

"Ini seperti mengemudi ke arah sebuah persimpangan dan mendapati lampu merah, kuning, dan hijau menyala secara bersamaan. Bagaimana Anda bisa melanjutkan perjalanan?" tanya Wang.

China dan Uni Eropa tidak memiliki konflik kepentingan yang mendasar atau kontradiksi strategis geopolitik, dan kepentingan bersama yang dimiliki kedua belah pihak jauh lebih besar daripada perbedaannya, katanya.

"Kedua belah pihak harus didefinisikan dengan benar sebagai mitra. Kerja sama harus menjadi ciri khas dari hubungan ini, otonomi sebagai nilai utamanya, dan keuntungan bersama sebagai masa depannya," ujarnya.

Uni Eropa yang kuat akan membawa keuntungan jangka panjang bagi China, dan China yang kuat juga akan membawa keuntungan yang fundamental bagi UE, kata sang menlu.

Menurut Wang, China dan Uni Eropa harus bersama-sama bertindak sebagai praktisi multilateralisme, pendukung pembangunan terbuka, dan penggerak dialog budaya.

"Selama China dan Uni Eropa terlibat dalam kerja sama yang saling menguntungkan, tidak akan ada upaya untuk menciptakan konfrontasi blok yang berhasil. Selama China dan Eropa tetap berkomitmen pada keterbukaan dan keuntungan bersama, deglobalisasi tidak akan menang," kata Wang.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024