Beijing (ANTARA) - China dan Rusia membentuk sebuah paradigma baru dalam hubungan antarnegara besar yang sepenuhnya berbeda dengan pendekatan Perang Dingin yang sudah usang, demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Kamis (7/3).

Berdasarkan prinsip nonaliansi, nonkonfrontasi, dan tidak menyasar pihak ketiga mana pun, China dan Rusia berusaha menjalin hubungan bertetangga dan persahabatan yang langgeng dan berupaya untuk memperdalam koordinasi strategis yang komprehensif, kata Wang dalam konferensi pers yang diselenggarakan di sela-sela sesi badan legislatif nasional China yang sedang berlangsung.

Gas alam Rusia menjadi bahan bakar bagi banyak rumah tangga di China, sementara mobil-mobil buatan China beroperasi di jalan-jalan Rusia, yang sepenuhnya menunjukkan ketangguhan dan prospek luas dari kerja sama yang saling menguntungkan antara China dan Rusia, ujar sang menteri.

"Mempertahankan dan mengembangkan hubungan China-Rusia merupakan pilihan strategis dari kedua belah pihak yang didasari oleh kepentingan fundamental masyarakat di kedua negara, dan itu juga merupakan hal yang harus kita lakukan untuk mengimbangi tren dunia," ujar Wang.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024