Jenewa (ANTARA) - Seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (7/3) mengecam penghancuran sistem pangan oleh Israel di Gaza dan mendesak diakhirinya "kampanye kelaparan" di sana.

Dalam pertemuan sesi ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Michael Fakhri, selaku pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, mengatakan hampir 75 persen sektor perikanan di Gaza telah hancur akibat pengeboman Israel.

"Israel melancarkan kampanye kelaparan terhadap rakyat Palestina di Gaza ... dengan menargetkan para nelayan kecil," ujar pakar HAM independen tersebut.



 Warga Palestina menunggu pasokan makanan bantuan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 14 Februari 2024. (Yasser Qudih/Xinhua)  



Sejak 7 Oktober, Israel telah menolak semua akses ke laut, katanya.

"Pasukan Israel memusnahkan Pelabuhan Gaza, menghancurkan setiap kapal nelayan dan gubuk," katanya menambahkam.

"Di Rafah, hanya dua dari 40 perahu yang tersisa. Di Khan Younis, Israel menghancurkan sekitar 75 kapal nelayan kecil," lanjutnya.

Penghancuran mata pencaharian nelayan telah merusak hak atas makanan bagi rakyat di Gaza dan mendorong mereka ke jurang bencana kelaparan, kata Fakhri.

Pada Selasa (5/3), para ahli PBB mengutuk kekerasan pasukan Israel yang menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang berkumpul untuk mengambil bantuan tepung di Gaza barat daya pada 29 Februari. Sedikitnya 112 orang tewas dan sekitar 760 orang terluka, menurut rilis pers PBB.



Warga memancing di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 17 Desember 2023. (Rizek Abdeljawad/Xinhua)


 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024