Solo (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi keterlibatan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada program Kampus Merdeka.

"Saya melihat kesungguhan UNS untuk menjadi perguruan tinggi yang dinamis, termasuk keterlibatan pada program Kampus Merdeka," katanya melalui daring pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis Ke-48 UNS di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan kesungguhan UNS pada program itu, salah satunya terlihat dari partisipasi lebih dari 1.000 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada awal tahun ini.

"Antusiasme mahasiswa mengikuti program ini menunjukkan UNS memiliki komitmen tinggi dalam melahirkan lulusan yang siap berkontribusi," katanya.

Baca juga: Nadiem: MBKM beri kesempatan mahasiswa eksplor pengalaman luar negeri

Ia mengatakan bahwa memasuki tahun keempat program Kampus Merdeka, keberlanjutan menjadi aspek penting yang harus diperjuangkan bersama.

"Saya yakin seluruh civitas academica UNS ingin terus merasakan manfaat program Kampus Merdeka. Oleh karena itu, saya berharap peringatan HUT UNS tahun ini jadi momentum kita bersama mengupayakan keberlangsungan MBKM," katanya.

Pelaksana Tugas Rektor UNS Chatarina Muliana Girsang mengatakan UNS terus berupaya memastikan keunggulan di masa depan, salah satunya dari sisi investasi UNS untuk dosen dan tenaga kependidikan.

Ia mengatakan pada 2023 terdapat penambahan jumlah doktor 99 orang, sehingga pada akhir 2023 proporsi dosen bergelar doktor di UNS mencapai 50,32 persen, yaitu 934 doktor dari 1.856 dosen di UNS.

Selain peningkatan jumlah doktor pada 2023, katanya, terdapat peningkatan jumlah profesor. Pada akhir 2022 jumlah profesor di UNS 173 orang, sedangkan pada 2023 memperoleh tambahan 43 profesor.

Pada kegiatan tersebut, UNS memberikan penghargaan dan tanda jasa Adikarya Anugraha Widyatama Upa Baksana UNS kepada Profesor Iftekhar Hasan yang merupakan ekonom dari Fordham University USA.

Penghargaan diberikan karena Iftekhar dinilai berperan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi, khususnya sektor keuangan di negara berkembang. Iftekhar selama ini telah melakukan banyak riset di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca juga: Sebanyak 51 peserta Kampus Merdeka magang di perusahaan milik JK
Baca juga: Nadiem sebut PMM tingkatkan pemahaman soal kebinekaan Indonesia
Baca juga: Kemendikbudristek: 725.000 mahasiswa ikuti berbagai program MBKM

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024