SSF merupakan perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham di masa depan dengan harga yang telah ditentukan
Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyiapkan produk derivatif terbaru yaitu Single Stock Futures (SSF), yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Peluncuran SSF tersebut nantinya akan menambah variasi produk derivatif yang telah dimiliki bursa sebelumnya yaitu LQ45 Futures, IDX30 Futures, Indonesian Government Bond Futures, dan Basket Bond Futures.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan SSF merupakan perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham di masa depan dengan harga yang telah ditentukan.

"Berbeda dengan produk derivatif BEI lainnya yang didasari oleh indeks saham dan surat utang negara, efek yang mendasari SSF adalah saham. SSF juga memiliki satuan kontrak yang paling rendah dibanding produk derivatif lainnya, sehingga modal yang dibutuhkan investor untuk dapat mulai berinvestasi SSF lebih kecil," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Sebagai produk derivatif, Jeffrey menegaskan bahwa SSF menawarkan berbagai manfaat yang tidak bisa ditemukan pada instrumen investasi lainnya.

Salah satunya adalah modal transaksi yang rendah, yang mana investor dapat membeli saham hanya dengan membayar minimum empat persen dari modal yang dikeluarkan jika membeli saham biasa. Ketentuan modal minimum tersebut juga dapat ditetapkan lebih tinggi oleh anggota bursa.

"SSF juga memberikan kesempatan bagi investor untuk melindungi nilai portofolio dan mendapat keuntungan baik pada saat pasar naik maupun turun. Apabila kondisi pasar sedang mengalami tren penurunan, investor dapat mengambil posisi short dan mengambil keuntungan apabila saham yang mendasari SSF turut mengalami penurunan harga, begitupun sebaliknya," katanya.

Di samping itu, Jeffrey menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengadakan rangkaian kegiatan sosialisasi agar investor pasar modal mendapat pemahaman yang mendalam mengenai produk derivatif yang ada di BEI dan mulai memanfaatkan produk tersebut untuk mengoptimalkan keuntungan.

"Pada akhir 2023 kami telah mengadakan sosialisasi mengenai produk non-saham termasuk derivatif di Kota Surabaya dan Medan. Kami juga telah mengadakan acara Structured Product Day pada bulan November 2023 lalu secara online untuk mengenalkan produk-produk non-saham," ujarnya.

Selain itu, Jeffrey mengatakan, bursa akan senantiasa bersikap adaptif dan inovatif dalam mengembangkan variasi produk non-saham, termasuk produk derivatif, agar dapat dimanfaatkan oleh investor pasar modal Indonesia untuk mengoptimalkan keuntungan.

"Kami selalu terbuka untuk menerima masukan dari pelaku pasar agar produk yang dikembangkan oleh BEI tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan Investor pasar modal Indonesia," katanya.

Baca juga: IHSG menguat ikuti bursa kawasan dan global
Baca juga: BEI: Penghargaan Galeri Investasi untuk tingkatkan literasi anak muda
Baca juga: Galeri Investasi BEI gelar 12.575 edukasi ke 696.992 peserta di 2023

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024