Jadi kami akan menangani banjir di Kota Sorong secara bersama.
Sorong (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad bersama Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengambil kebijakan emergensi sebagai upaya untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Sorong, setelah ibu kota provinsi ke-38 ini diguyur hujan sepanjang malam.

"Dalam satu dua hari ini apa yang harus dilakukan, saya minta pak wali kota untuk segera menindaklanjuti kebijakan emergensi itu dengan upaya-upaya konkret," kata Pj Gubernur Papua Barat Daya itu, saat melakukan peninjauan ke beberapa wilayah terdampak banjir di Kota Sorong, Jumat.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya juga tetap memberikan dukungan terhadap upaya emergensi penanganan banjir di Kota Sorong dengan anggaran Rp500 juta kepada Pj Wali Kota Sorong.

"Kami sudah serahkan uang itu kepada Pak Wali Kota Sorong dan akan ditambah dari pemerintah kota supaya bergerak cepat menangani banjir," ujarnya.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya bersama Penjabat Wali Kota Sorong turun dan melakukan peninjauan ke daerah-daerah terdampak banjir di Kota Sorong, seperti Jupiter Kilometer 10 di Jl Kamundan, Jl Sungai Mamberamo Kilometer 10, dan sepanjang jalan depan PLTD Kota Sorong, Jumat.

"Setelah kami tinjau, maka harus diikuti dengan pergerakan supaya masyarakat tahu bahwa pemerintah itu ada dan siap memberikan pelayanan dalam kondisi itu," katanya lagi.

Penanganan banjir, katanya pula, masuk di dalam program pembangunan jangka menengah yang akan diikuti dengan kebijakan strategis untuk percepatan penanganan banjir itu, sehingga tahun depan mudah-mudahan banjir di Kota Sorong sudah bisa teratasi dengan baik.

"Dua bulan ke depan saya minta PU Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong untuk berkolaborasi mendesain sistem penanganan banjir, supaya penanganan banjir ini tuntas dan teratasi secara maksimal," katanya pula.

Dia menegaskan, antara Pemprov Papua Barat Daya dan Pemkot Sorong telah berkomitmen untuk melakukan penanganan banjir secara bersama, karena Kota Sorong ini bukan hanya menjadi kotamadya tetapi juga sebagai ibu kota provinsi baru itu.

"Jadi kami akan menangani banjir di Kota Sorong secara bersama," ujarnya.

Dia pun perintahkan Pj Wali Kota Sorong dan jajarannya untuk segera mendata setiap rumah terdampak banjir dan wilayah terdampak di Kota Sorong untuk diberikan bantuan.

Eli Usior, warga terdampak banjir di Jl Sungai Mamberamo Kilometer 10 mengakui setiap hujan otomatis banjir dan berdampak pada sebagian besar rumah masyarakat terendam.

"Kami di Jl Sungai Memberamo Kilometer 10 mulai dari jalan umum hingga ke lorong rumah warga terendam banjir, kalau diperkirakan rumah yang terendam di sini ada 200 rumah, belum tambah di lokasi lain di Kota Sorong," katanya lagi.

Intensitas hujan yang tinggi dan berkepanjangan mulai mengguyur Kota Sorong pada Kamis (7/3) malam hingga Jumat pagi, membuat aktivitas perkantoran dan masyarakat terhambat karena di sepanjang ruas jalan PLTD Klasaman, Jl Basuki Rahmat Km 9 dan Kilometer 10 Kota Sorong terendam banjir dengan ketinggian kisaran orang dewasa.
Baca juga: Pemerintah putuskan penanganan banjir Sorong masuk tahapan pemulihan
Baca juga: Pemkot Sorong normalisasi sungai upaya atasi banjir

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024