Ada signal yang positif dari The Fed terkait rencana penurunan suku bunga tahun ini
Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Jumat ditutup menguat menjadi Rp15.590 per dolar AS seiring data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang meningkat.
 
Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah naik 65 poin atau 0,41 persen menjadi Rp15.590 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.655 per dolar AS.
 
"Ada signal yang positif dari The Fed terkait rencana penurunan suku bunga tahun ini dan data klaim pengangguran yang meningkat," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
 
Klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 2 Maret 2024 naik menjadi 217 ribu, lebih tinggi dari proyeksi sebesar 215 ribu.
 
Rully menuturkan penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed diperkirakan paling cepat pada Juni 2024.
 
Sementara dari domestik, walaupun ada penurunan cadangan devisa RI namun masih pada level yang aman.
 
Bank Indonesia (BI) mengatakan cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 mencapai 144 miliar dolar AS, menurun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2024 yang sebesar 145,1 miliar dolar AS.
 
Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
 
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat meningkat ke level Rp15.603 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.658 per dolar AS.
 
 
Baca juga: Pengamat perkirakan rupiah alami konsolidasi terhadap dolar AS 
Baca juga: Rupiah diperkirakan bergerak datar jelang rilis data inflasi AS
Baca juga: Rupiah naik dipengaruhi peluang pemangkasan dolar AS  

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024