Palembang (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang menyebutkan jalur kereta api Gunung Megang- Penanggiran yang terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, telah kembali normal.

“Saat ini jalur kereta api Gunung Megang- Penanggiran sudah dapat dilalui dengan batas kecepatan terbatas 5 km/jam, setelah dilakukan normalisasi,” kata Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Jumat

Ia menjelaskan kecepatan selanjutnya akan ditingkatkan secara bertahap apabila perbaikan jalur telah dilakukan sesuai standar kecepatan yang ditentukan.

Selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut dan pihaknya memastikan bahwa proses evakuasi terus berlanjut dan berjalan lancar, dan tidak ada korban jiwa dari penumpang maupun pegawai PT KAI dari kejadian tersebut.


Baca juga: KAI evakuasi kereta tertimpa besi proyek jalan layang di Muara Enim

Kereta api pertama yang melintas adalah KA 3032 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur hulu dan jalur tersebut telah dipastikan petugas KAI Divre III Palembang dapat dilintasi

“Dengan kembali normal jalur tersebut, untuk KA Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP) mulai malam nanti kembali jalan melayani pengguna jasa,” jelasnya.

Aida mengatakan aspek keselamatan menjadi prioritas dan konsen dalam menjalankan operasional kereta, semua jalur di petak jalan tersebut masih dalam pengawasan dan perbaikan petugas KAI Divre III Palembang.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan kereta api atas ketidaknyamanan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yg telah membantu percepatan proses evakuasi dan perbaikan ini,” kata dia.

Baca juga: KAI: Jalur kereta Gunung Megang-Penangiran masih proses normalisasi

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024