Washington (ANTARA News) - Wakil perdana menteri Singapura memberikan peringkat guru sekolah dasar untuk mengukur langkah para politisi AS mengenai anggaran dan plafon utang mereka.

Dalam satu jumpa pers, Tharman Shanmugaratnam, ketua steering committee IMF, ditanyai pendapatnya mengenai bagaimana prilaku AS mengguncang pasar keuangan global.

"Itu pertanyaan yang membutuhkan pemringkatan dari seorang guru sekolah dasar ketimbang seorang profesor universitas," kata Tharman seperti dikutip AFP. "Saya kira ada ruang lapang untuk kemajuan."

Tharman yang juga menteri keuangan Singapura telah memberi tekanan saat bertemu dengan para pejabat AS bahwa mereka harus memahami masalah seputar tenggat peningkatan plafon utang negara itu akan menghindarkan kemungkinan gagal bayar (default) yang katastrofik.

"Kami tahu masalah yang dihadapi AS. Bukan karena kurangnya pemahaman," kata dia.

IMF telah menyuarakan keprihatinan pada masalah kebijakan AS ini dalam pernyataan menjelang pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Washington nanti.

"Amerika Serikat perlu mengambil langkah segera untuk menghadapi ketidakmenentuan fiskal jangka pendek," kata lembaga itu mengulangi pernyataan para pemimpin G20 Jumat lalu.

Para gubernur bank sentral dan menteri keuangan seluruh dunia menyuarakan keprihatinan itu di Washington bahwa Gedung Putih dan Kongres perlu bersepakat mengakhiri shutdown dan demi meningkatkan plafon utang.

Jika batas plafon 16,7 triliun dolar AS tidak dinaikkan sampai 17 Oktober maka Departemen Keuangan AS akan kekurangan dan memaksa segala pembayaran dalam status default atau gagal bayar, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013