hasil survei terbaru, dimana 75,4 persen responden percaya, 22,5 persen kurang percaya dan 2,1 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Jakarta (ANTARA) -
Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) mengklaim publik masih mempercayai lembaga survei di Indonesia usai Pemilu 2024.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Ketua Umum AROPI Sunarto Ciptoharjono mengatakan kepercayaan itu berdasarkan hasil survei terbaru, dimana 75,4 persen responden percaya, 22,5 persen kurang percaya dan 2,1 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

"Apabila dibandingkan dengan survei yang sama, pada Pemilu 2019, tingkat kepercayaan terhadap Lembaga survei naik sebesar 7,6 persen," ungkapnya.

Dia menjelaskan pada bulan Maret 2019, AROPI melakukan penelitian lapangan dengan pertanyaan yang kurang lebih sama. Hasilnya, 67,8 persen responden percaya, 29 persen kurang percaya dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: AROPI gugat aturan hitung cepat

Sunarto menegaskan AROPI merupakan asosiasi pernah dipimpin Denny JA, yang pernah membatalkan pelarangan publikasi quick count di hari pencoblosan, melalui judicial review pada tahun 2009. AROPI merupakan asosiasi tertua yang membawahi para pollster di Indonesia.

Survei dilaksanakan pada tanggal 26 Januari sampai 6 Februari 2024. Survei menggunakan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Survei dikhususkan untuk menanyakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survei.

Kata Sunarto, survei menanyakan Lembaga survei mana yang paling banyak dikenal. Dari pertanyaan itu terungkap bahwa LSI Denny JA paling dikenal dengan 52,4 persen, disusul Indikator Politik sebesar 11,5 persen, Indo Barometer 7,6 persen, Polltracking 6,1 persen dan SMRC sebesar 4 persen.

Sementara itu, untuk segmen tingkat pendidikan, responden dengan pendidikan SD ke bawah, tingkat kepercayan terhadap lembaga survei terbesar yakni 80,4 persen, diikuti pendidikan SMA, SMP dan D3 ke atas.

Baca juga: Aropi Ajukan Uji Materi UU Pemilu Serentak

Pewarta: Fauzi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024