Bengkulu (ANTARA) - TNI Angkatan Laut (TNI AL) bekerja sama dengan Polair Polda Bengkulu dan Basarnas Bengkulu berhasil mengevakuasi anak buah kapal (ABK) Tug Boat Titan 33 dan Tongkang Titan 10 yang kandas di pantai barat perairan Pulau Baai Kota Bengkulu.

"Kejadian bermula dari Tug Boat Titan 33 yang sedang beraktivitas di luar pintu Kolam Pelabuhan Pulau Baai dihantam badai dan gelombang besar, sehingga mengakibatkan mesin kapal bermasalah dan mati," tulis Dinas Penerangan TNI AL dalam siaran resminya diterima di Bengkulu, Sabtu.

Kemudian, kapal tersebut terseret gelombang dan angin menuju pinggir pantai sebelah kanan pintu alur Kolam Perairan Pulau Baai Bengkulu.

Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap ABK TB Titan 33 dan Tongkang Titan 10. Berkat sinergitas dan kerja sama Tim SAR Gabungan, evakuasi 10 ABK TB Titan 33 dan TK Titan 10 berhasil dengan baik dan berjalan dengan aman.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa Prajurit TNI AL harus selalu sigap dan merespon cepat, dalam membantu masyarakat.

Terlebih, lanjut Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali respon cepat dilakukan seperti dalam kondisi darurat seperti yang dialami ABK kapal tersebut.

Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera. Provinsi berjuluk "Bumi Rafflesia" yang terdiri dari 10 kabupaten kota tersebut wilayahnya membentang sepanjang 524 kilometer menghadap langsung ke Samudera Hindia.

Untuk kondisi cuaca di perairan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat secara umum kondisi perairan Bengkulu pada 9 Maret 2024 dalam kondisi berawan dengan potensi hujan ringan sedang di beberapa wilayah.

Angin secara umum dari Barat Laut -Timur Laut dengan kecepatan angin 2-15 knots dan ketinggian gelombang laut pada kategori Rendah-Sedang.
Baca juga: TNI AL gunakan Smart Truck untuk hibur anak-anak korban gempa Cianjur
Baca juga: TNI AL harap BP2MI terbuka demi cegah salah paham antarinstansi
Baca juga: Kepala Dinas Penerangan TNI AL minta maaf insiden kebakaran

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024