Washington (ANTARA) - Para pemberi kerja di Amerika Serikat (AS) menambahkan 275.000 lapangan pekerjaan pada Februari 2024, yang merupakan level tertinggi dalam dua tahun, dengan tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,9 persen, seperti dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (8/3).

Peningkatan lapangan kerja tercatat di sektor layanan kesehatan, pemerintahan, layanan makanan dan tempat minum, bantuan sosial, serta transportasi dan pergudangan, menurut laporan tersebut.

Tingkat pengangguran meningkat sebesar 0,2 poin persentase menjadi 3,9 persen pada Februari, dan jumlah pengangguran bertambah 334.000 orang menjadi 6,5 juta orang. Setahun sebelumnya, tingkat pengangguran berada di angka 3,6 persen, serta jumlah pengangguran tercatat enam juta orang.

Total lapangan pekerjaan di sektor nonpertanian meningkat sebesar 275.000 pada Februari, di atas rata-rata kenaikan bulanan, yakni 230.000 lapangan pekerjaan, selama 12 bulan sebelumnya.

"Detail dari laporan situasi ketenagakerjaan menunjukkan adanya moderasi meskipun terjadi peningkatan perekrutan pekerja pada awal tahun ini," tulis Sarah House dan Michael Pugliese, para ekonom di Wells Fargo Securities, dalam sebuah analisis.

Kedua ekonom tersebut menyebutkan bahwa ada revisi penurunan terhadap peningkatan lapangan kerja dalam dua bulan sebelumnya, dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Peningkatan lapangan kerja pada Desember 2023 direvisi turun sebesar 43.000 menjadi 290.000, serta peningkatan lapangan kerja pada Januari 2024 direvisi turun sebesar 124.000 menjadi 229.000. Berdasarkan revisi tersebut, jumlah lapangan kerja pada Desember 2023 dan Januari 2024 apabila digabungkan angkanya 167.000 lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya.

"Penurunan yang berkelanjutan pada jumlah pekerja bantuan sementara, peningkatan jumlah warga yang kehilangan pekerjaan secara permanen, serta peralihan ke pekerjaan paruh waktu menandakan melemahnya permintaan akan pekerja di masa depan," kata kedua ekonom tersebut. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024