Beijing (ANTARA) - China mengalami perbaikan lingkungan ekologis secara umum dan stabil pada tahun 2023, berkat percepatan langkah-langkah untuk mengurangi polutan udara dan air, kata Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup Huang Runqiu pada Jumat (8/3).

Kepadatan PM2.5, yang merupakan indikator utama polusi udara, di 339 kota di tingkat prefektur dan di atasnya berada di level rata-rata 30 mikrogram per meter kubik, 3 mikrogram per meter kubik lebih rendah dari target tahunan, kata Huang kepada wartawan di sela-sela acara "Dua Sesi" yang sedang berlangsung.

Dibandingkan dengan 2019, angka pada 2023 itu turun 6 mikrogram per meter kubik, menandai penurunan 16,7 persen, tambahnya.

Langkah-langkah intensif diambil tahun lalu untuk mengurangi dampak buruk seperti badai debu dan fenomena cuaca ekstrem lainnya terhadap lingkungan.

Langkah-langkah ini termasuk menerapkan transformasi emisi sangat rendah di industri baja dan mendorong pemanasan ramah lingkungan di daerah pedesaan untuk mengurangi penggunaan batu bara, ujar sang menteri.

Mengenai kualitas air, 89,4 persen bagian yang dipantau di negara tersebut memiliki kualitas air permukaan yang cukup baik, 4,4 poin persentase lebih tinggi dari target yang ditetapkan oleh Rencana Lima Tahun ke-14, papar Huang.

Dia mengatakan China akan mendukung pembangunan berkualitas tinggi melalui langkah-langkah perlindungan lingkungan tingkat tinggi pada 2024, seperti meningkatkan kualitas udara dan air, memulihkan ekologi air, melindungi lingkungan pedesaan, serta mengelola risiko limbah berbahaya.

Langkah-langkah lain, seperti pembangunan zona percontohan untuk membangun China yang Indah dan pembentukan pasar emisi karbon nasional, khususnya pasar untuk pengurangan emisi gas rumah kaca secara sukarela, juga akan dimanfaatkan, imbuh menteri tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024