Moskow (ANTARA) - Keputusan Kanada dan Swedia untuk melanjutkan pemberian dana bagi UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pengungsi Palestina, disebut oleh Israel sebagai "kesalahan serius".

"Keputusan Kanada dan Swedia untuk memulihkan pendanaan bagi UNRWA - setelah menerima informasi intelijen tentang pekerja organisasi itu yang terlibat dalam pembantaian 7 Oktober dan sebelum badan-badan penyelidikan menyelesaikan tugas dan menerbitkan temuan mereka - adalah kesalahan serius," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, di platform X.

Dia menyebut keputusan itu menunjukkan "persetujuan dan dukungan diam-diam" pemerintah Kanada dan Swedia untuk terus mengabaikan keterlibatan pekerja UNRWA dalam kegiatan terorisme.

Israel meminta kedua negara itu untuk berhenti mendanai dan mendukung organisasi yang pekerjanya "mencakup ratusan anggota organisasi teroris Hamas", kata Haiat.

UNRWA adalah badan kemanusiaan terbesar di Jalur Gaza, yang menjadi tumpuan lebih dari dua juta orang yang bertahan hidup di sana.

Pada Januari, Israel memberikan data kepada pimpinan UNRWA soal dugaan keterlibatan sejumlah anggota staf di badan itu dalam serangan Hamas pada 7 Oktober dan bertekad akan menuntut tanggung jawab siapa pun yang terlibat dalam "aksi-aksi teror".

Amerika Serikat, Finlandia, Italia, Australia, Kanada, Jepang, Inggris, dan sejumlah negara lain menanggapi informasi itu dengan menunda pengiriman dana ke UNRWA.

Pada awal Februari, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menunjuk sebuah panel independen yang diketuai mantan Menlu Prancis Catherine Colonna untuk memeriksa kegiatan UNRWA.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: UNRWA kesulitan salurkan bantuan ke Gaza di tengah tembakan Israel

Baca juga: Norwegia: Setop dana UNRWA sama dengan menghukum rakyat Palestina


 

Komisaris UNRWA sebut situasi di Gaza saat ini belum pernah terjadi

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024