adanya keterlibatan aktif 7.500 warga desa dalam mendukung program persampahan melalui iuran warga
Banyuwangi (ANTARA) - Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memperoleh Piala Adipura 2023 juga meraih Plakat Adipura sebagai TPS 3R Terbaik Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Plakat Adipura merupakan salah satu kriteria penghargaan pada Anugerah Adipura dari Kementerian LHK, dan penghargaan ini diberikan kepada kabupaten/kota yang memiliki lokasi dengan rata-rata nilai tertinggi nasional salah satunya untuk kategori TPS-3R terbaik.

"Terima kasih kepada semua warga dan juga pengelola TPS-3R yang telah gigih dan berkomitmen dalam melakukan pengelolaan sampah. Mengapresiasi apa yang diraih TPS-3R Muncar, pemkab memberikan 'hadiah' gerobak sampah motor kepada pengurus," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa setelah melalui 20 kriteria penilaian, TPS-3R Tembokrejo mendapatkan nilai tertinggi se-Indonesia, dan di antara nilai plus dari TPS-3R Muncar telah melakukan pengelolaan sampah dengan mekanisme sistematis, serta adanya keterlibatan aktif 7.500 warga desa dalam mendukung program persampahan melalui iuran warga.

Menurut Ipuk, penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016, dan pada 2018 Pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria melibatkan NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat yang diberi nama Project STOP.

Melalui program ini, lanjut ia, warga diedukasi mengelola sampah secara profesional dengan mengadaptasi sistem sirkular, sampah rumah tangga dipilah lalu dikelola di TPS-3R.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi kembali peroleh Piala Adipura dari Kementerian LHK
Baca juga: Pemkab Banyuwangi luncurkan rencana induk persampahan di Jakarta


Pengelolaan sampahnya, katanya, kini telah berjalan mandiri dan berkelanjutan di bawah pemerintahan desa. Bahkan, saat ini mampu melakukan ekspor plastik daur ulang ke Austria sebanyak 8 ton dan Malaysia sebanyak 6 ton setiap bulannya.

"Kami terus mendorong tumbuhnya TPS-3R di Banyuwangi, saat ini sudah ada 19, ke depan terus kami perbanyak. Kami juga ada TPS Balak berkapasitas 84 ton per hari yang mengakomodir lima kecamatan, hasil kerja sama dengan Norwegia juga. Bahkan dalam waktu dekat di Banyuwangi akan berdiri pabrik pengolahan plastik low value pertama di Indonesia," kata Ipuk.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani mengatakan TPS-3R Muncar telah memiliki Sertifikat Kredit Plastik, yakni mekanisme insentif yang diberikan kepada organisasi pengumpul dan pendaur ulang plastik, yang dikeluarkan oleh lembaga internasional Verra.

Sertifikat Kredit Plastik adalah instrumen keuangan baru untuk memberi insentif pada penghapusan plastik dari lingkungan, termasuk daur ulang plastik menjadi produk baru dan kemasan.

"Untuk bisa mendapatkan kredit ini, tiap institusi wajib mengumpulkan atau mendaur ulang sampah plastik sebanyak 1 ton metric plastik. Prosesnya juga harus menerapkan metode berkelanjutan. TPS-3R Muncar sudah memenuhinya," ujar Dwi Handayani.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi tangani sampah terintegrasi dari hulu hingga hilir
Baca juga: Norwegia apresiasi Pemkab Banyuwangi dalam penanganan sampah
Baca juga: Kadis LH DKI: Adipura diraih berkat dukungan dalam mengolah sampah

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024