Ini upaya dalam memastikan pasokan energi bagi masyarakat terus terpenuhi
Padang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengaktifkan skema distribusi Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pascabanjir yang melanda Provinsi Sumatera Barat, terutama Kabupaten Pesisir Selatan.

"Ini upaya dalam memastikan pasokan energi bagi masyarakat terus terpenuhi," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar di Padang, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan informasi dan laporan Tim Operasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, beberapa akses jalan dan jembatan di sejumlah titik masih terputus. Imbasnya penyaluran energi bahan bakar minyak (BBM) maupun LPG sempat terhambat. Oleh karena itu, pihaknya menerapkan distribusi RAE.

"Kami dapat pastikan hingga saat ini Pertamina Patra Niaga terus berupaya maksimal untuk menyalurkan BBM dan LPG ke masyarakat," kata Freddy Anwar.

Skema distribusi RAE yang dijalankan berkolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan Supply Fuel Terminal Pulau Baai yang berada di Bengkulu. Pola RAE ini akan memasok sekitar 12 stasiun pengisian bahan bakar yang terdampak di Kabupaten Pesisir Selatan.

Sebanyak enam SPBU di Kabupaten Pesisir Selatan yang terdampak akan dipasok langsung dari Fuel Terminal Pulau Baai. Pasokan tersebut telah dimulai sejak 9 Maret 2024 dengan total penyaluran hingga saat ini sebesar 176 juta kiloliter Pertalite dan 64 juta kiloliter Biosolar.

"Pasokan ini akan terus dilakukan hingga perbaikan jembatan selesai dan jalan dapat dengan aman dilalui mobil tangki" ujarnya.

Sementara enam SPBU lainnya tidak dapat disuplai baik dari Padang maupun dari Bengkulu dikarenakan jalur terhambat material longsor dan jembatan putus. Untuk mengatasi ini Pertamina Patra Niaga melakukan penyaluran menggunakan multimoda transportasi.

Multimoda transportasi yang dimaksud yakni penggunaan mobil tangki dan kapal tangker yang mulai pada Minggu (10/3) dengan penyaluran Pertalite 72 juta kiloliter, Biosolar 48 juta kiloliter, dan Pertamax 16 juta kiloliter.

"Kemudian untuk penyaluran LPG masih terpantau aman. Distribusi LPG melalui para agen ke wilayah terdampak menggunakan jalur alternatif yang dapat dilalui armada truk," kata dia.

Baca juga: Pertamina: Bahan bakar berkualitas lancarkan pengamanan di F1H2O

Baca juga: Pertamina perkenalkan produk UMKM di Toba Expo

Baca juga: Pertamina Sumbagut jalankan lebih dari 200 kegiatan TJSL pada 2023

 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024