Takengon, Aceh Tengah (ANTARA News) - Mantan Presiden Finlandia, Marti Ahtisaari, mengatakan perjanjian kesepakatan damai (MoU) Helsinki telah membuat hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menjadi semakin harmonis. Pernyataan itu diungkapkan Marti saat berpidato di hadapan ratusan warga Takengon, Aceh Tengah, Minggu, dalam rangkaian peringatan satu tahun perjanjian damai Helsinki. Menurut Marti, rasa saling percaya dari kedua belah pihak itu harus tetap dipertahankan. Ia juga mengaku selama ini telah berulang kali menyelesaikan konflik di berbagai negara. Senada dengan Marti, mantan pemimpin GAM, Malik Mahmud, dalam pidatonya meminta agar MoU terus ditaati kedua belah pihak, yakni Pemerintah Indonesia dan GAM. Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin menegaskan sambutan meriah masyarakat Aceh saat ini telah membuktikan perdamaian yang dicapai tidak hanya di atas kertas. "Perdamaian tidak hanya tercapai di atas kertas, tetapi merupakan perdamaian di lubuk hati dan nurani setiap warga Aceh," katanya. Serangkaian peringatan satu tahun kesepakapan damai Helsinki dilakukan di Takengon dengan puncaknya berupa pemberian penghargaan masyarakat Aceh kepada para negosiator, juru runding maupun mediator dari Finlandia. Penghargaaan akan diberikan pada 15 Agustus 2006 di Banda Aceh antara Pemerintah Daerah mewakili rakyat Aceh dan Pemerintah Indonesia kepada mantan Presiden Finlandia Marti Ahtisaari. Acara puncak juga akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. (*)

Copyright © ANTARA 2006