Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat pesisir agar mewaspadai ancaman banjir pesisir (rob) akibat cuaca ekstrem di empat wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Waspada dan siaga terutama saat fase pasang maksimum," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga di Kupang, Rabu.

Empat wilayah yang dimaksud yakni pesisir utara Pulau Flores-Alor, pesisir Pulau Sabu-Raijua, pesisir Pulau Sumba, dan pesisir Pulau Timor-Rote.

Yandri mengatakan gelombang tinggi dan banjir rob disebabkan oleh peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang karena aktifnya dinamika atmosfer saat ini.

Gelombang laut dengan kategori sedang hingga tinggi serta gelombang pasang dan banjir rob ini diprakirakan bisa berlangsung hingga 16 Maret 2024.

Dengan adanya peringatan dini ini, Yandri berharap masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir terutama di area berpeluang terjadi gelombang pasang dan banjir rob untuk waspada.

Baca juga: Seratusan warga Palabuhanratu terdampak bencana banjir rob

Baca juga: Banjir rob rusak 100 perahu nelayan Pantai Ujunggenteng Sukabumi


Ia mengingatkan pemilik jasa pelayaran untuk memperhatikan risiko keselamatan saat berlayar.

Imbauan yang sama juga ia sampaikan kepada para nelayan agar mengamankan kapal agar tidak diterjang gelombang pasang dan banjir rob yang menyebabkan kerusakan dan kerugian.

"Yang melakukan perjalanan menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG," kata Yandri berpesan.

Sejumlah wilayah terdata telah terdampak banjir rob akibat cuaca ekstrem beberapa hari ini.

Untuk wilayah Kota Kupang, banjir rob menerjang wilayah Oesapa, Kelapa Lima, hingga pantai Lai-Lai Besi Kopan (LLBK).

Air laut naik hingga ke jalan raya, juga menghancurkan penahan gelombang.

Baca juga: 10 unit kapal motor milik nelayan rusak berat diterjang gelombang ROB

Baca juga: 75 rumah warga di pesisir Kupang terdampak banjir rob setinggi lutut

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024