Berlin (ANTARA News) - Mantan Presiden Polandia Lech Walesa telah menuntut agar pemenang Nobel Kesusasteraan dari Jerman, Guenter Grass, menanggalkan status sebagai warga kehormatan Gdanks, menyusul pengakuannya yang mengejutkan bahwa dirinya pernah menjadi anggota pasukan elit Nazi, Waffen SS, semasa Perang Dunia II. Walesa, yang juga penerima Nobel Perdamaian dan juga warga kehormatan kota Polandia utara tersebut, mengemukakan ia merasa malu dengan pengakuan Grass, demikian menurut salinan wawancara yang akan muncul di harian Jerman, Bild, Senin. "Situasi yang tak menyenangkan telah berkembang," ujar Walesa kepada koran itu, seperti dilansir AFP. "Saya merasa tak nyaman sebagai salah satu warga kehormatan. Saya tak tahu apakah sesorang harus mempertimbangkan mencabut gelar itu. Jika sejak dulu telah diketahui ia anggota SS, ia tak akan menerima penghormatan itu. Akan lebih baik bila ia melepasnya sendiri." Grass, yang sejak lama dikenal sebagai seorang tokoh anti-perang dan kiri, mengagetkan rakyat Jerman melalui pengakuannya dalam wawancara yang disiarkan Sabtu bahwa ia terdaftar sebagai anggota SS pada usia 17 tahun, kendatipun ia bersikeras hal itu bukan kemauannya dan menjelaskan ia tak pernah menembakkan sebutir peluru pun saat menjadi anggota pasukan elit tersebut. Pria berusia 78 tahun itu mengungkapkan kepada harian Frankfuter Allgemeine Zeitung, ia telah menulis tentang periode ini untuk pertama kalinya dalam memoarnya yang berjudul "Peeling Onions," yang akan muncul pada bulan depan. Sejauh ini, pengarang itu, yang terkenal di mancanegara berkat novelnya "The Tin Drum" pada 1959, menjadi anggota wajib militer pasukan pertahanan udara Jerman. "Sikap membisu saya selama bertahun-tahun merupakan salah alasan mengapa saya menulis buku ini," tuturnya kepada Frankfurter Allgemeine. "Itu harus diungkap". Amat ditakuti Pasukan Waffen SS yang amat ditakuti adalah organisasi paramiliter yang terkenal karena kebrutalannya di berbagai negara yang diduduki Jerman, terutama terhadap penduduk sipil. Waffen SS, yang merupakan satuan infanteri dan lapis baja SS, dinyatakan sebagai sebagai organisasi kriminal pada pengadilan kejahatan perang di Nuremberg. Setiap anggota pasukan itu juga bertugas sebagai penjaga kamp konsentrasi, tempat Nazi menyekap para tawanan perang. (*)

Copyright © ANTARA 2006