Kami pakai harga pembelian pemerintah, kalau untuk gabah kering giling Rp6.300 per kg, sementara harga sekarang di luaran kan Rp7.000-Rp7.800 per kg
Denpasar (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Bali Sony Supriyadi merespons permintaan Anggota DPR RI Komisi VI asal Bali I Nyoman Parta yang ingin agar Bulog menyerap lebih banyak gabah dari petani setempat.

Sony mengatakan sebagai operator di daerah, Bulog Bali hanya dapat mengikuti aturan harga pembelian pemerintah (HPP), sementara harga gabah lokal dari petani lebih tinggi sehingga untuk saat ini tak dapat disanggupi BUMN bidang logistik pangan tersebut.

“Kami selama ini pakai harga pembelian pemerintah, kalau untuk gabah kering giling Rp6.300 per kg, sementara harga sekarang di luaran (dijual petani) kan Rp7.000-Rp7.800 per kg,” kata Sony di Denpasar, Kamis.

Kondisi ini yang menjadi alasan Bulog Bali tidak dapat menyerap hasil panen petani setempat, terbukti meskipun memiliki wewenang di daerah, mereka masih menggunakan beras impor dari Thailand yang stoknya saat ini 7.000 ton di gudang.

Sony mengatakan apabila Bulog pusat memberi arahan untuk membeli gabah lokal maka mereka siap bekerja dengan skema yang ditentukan, namun hingga saat ini arahan tersebut belum ada.

Baca juga: Bulog Bali sebar beras Program SPHP di ratusan ritel menjelang Nyepi

Baca juga: Bulog Bali alokasi CBP dalam pasar murah pemda jelang Galungan


“Ini dasarnya kami kan operator di lapangan, kami menunggu kalau ada perintah dari pusat akan kami laksanakan karena selama ini kita berpatokan pada aturan yang lama, selama belum ada aturan baru kami tetap menyesuaikan,” ujarnya.

Bulog Bali menilai keinginan Nyoman Parta adalah hal positif dan pasti dilakukan apabila ada arahan dari pusat, namun alih-alih menunggu itu, mereka berharap di musim panen raya harga gabah dari petani dapat turun.

Dengan kondisi tersebut dimungkinkan adanya serapan gabah lokal hasil panen petani setempat.

“Kalaupun ada petunjuk mungkin beli berapa-berapa gitu, tapi harapannya bulan ini panen banyak, dengan panen banyak harga bisa menurun, kalau ada perintah seperti apa kami laksanakan,” kata Sony Supriyadi.

Diketahui sebelumnya dalam Rapat Kerja Komisi VI bersama Menteri Perdagangan di Jakarta, Rabu (13/3), Anggota DPR dari Bali I Nyoman Parta menyinggung Bulog Bali yang dinilai sulit diajak berkomunikasi terutama saat harga beras sedang tinggi-tingginya di Bali.

Dalam forum tersebut, Nyoman Parta meminta Bulog serius membantu petani dengan membeli gabah mereka sesuai harga petani dan menjual ke masyarakat dengan harga terjangkau.

“Berikan petani harga yang bagus, Bulog harus beli itu, persoalan konsumen harus kita lindungi agar bisa menjangkau harga beras kita, itu tugas pemerintah,” ujarnya.

Baca juga: Bulog Bali mulai salurkan lagi bantuan beras hari ini pascapemilu

Baca juga: Bulog Bali mengalokasikan 15 ribu ton beras hingga Juni tekan inflasi

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024