Islamabad (ANTARA) - Pakistan menyiapkan upaya untuk mengembangkan lima koridor ekonomi di bawah Koridor Ekonomi China-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC) untuk pertumbuhan nasional, kata Menteri Perencanaan, Pembangunan, dan Inisiatif Khusus Pakistan Ahsan Iqbal.

Inisiatif ini mencakup koridor ekonomi penciptaan lapangan kerja, inovasi, energi hijau, dan pembangunan regional yang inklusif, ujar sang menteri saat memimpin rapat peninjauan terkait proyek-proyek CPEC, Rabu (13/3).

Setelah berhasil menyelesaikan fase pertama CPEC, Iqbal mengatakan bahwa para pemangku kepentingan perlu segera berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk dengan cepat mengimplementasikan proyek-proyek di bawah fase kedua CPEC, seraya menyoroti bahwa tidak akan ada hambatan lebih lanjut dalam implementasi perjanjian CPEC.

Dalam pertemuan tersebut, sang menteri menekankan pentingnya Pelabuhan Gwadar, sebuah proyek penting di bawah CPEC yang terletak di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, yang akan menjadi pintu gerbang maritim utama yang menghubungkan Pakistan dengan seluruh dunia.

"Pembangunan Pelabuhan Gwadar dan zona bebas yang berkaitan dengannya diharapkan dapat menarik investasi asing, menstimulasi kegiatan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja di wilayah tersebut," katanya.

Berbicara mengenai peningkatan ekspor, Iqbal meminta para pemangku kepentingan untuk menyusun strategi guna meningkatkan ekspor Pakistan di pasar China.

"Penelitian harus segera dilakukan dengan bantuan para ahli untuk menentukan sektor-sektor mana saja yang dapat dipromosikan produk ekspornya ke China oleh Pakistan," ujarnya.
 
     Foto drone udara yang diambil pada 2 Februari 2024 ini memperlihatkan Kereta Metro Jalur Oranye (OLMT) melintas di jalurnya di Lahore, Pakistan. (Xinhua/Ahmad Kamal)

Diluncurkan pada 2013, CPEC, sebuah proyek unggulan dari Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China, merupakan koridor penghubung Pelabuhan Gwadar di Pakistan dengan Kashgar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China, yang menyoroti kerja sama energi, transportasi, dan industri.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024