Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat kembali mengaktifkan Warga Peduli AIDS (WPA) untuk menjadi sarana komunikasi, informasi dan edukasi bagi masyarakat terhadap penyakit tersebut.

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Chaidir saat memimpin Evaluasi Keaktifan Warga Peduli AIDS (WPA) di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis mengatakan, pengaktifan kembali WPA untuk mencegah penyebaran AIDS khususnya di wilayah Jakarta Pusat.

"Kita wajibkan di setiap kelurahan ada minimal satu petugas WPA untuk mencegah penyebaran AIDS. Untuk wilayah yang rawan kita harapkan ada lebih dari satu petugas WPA," kata Chaidir.

Chaidir menjelaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan lurah setempat dalam pembentukan petugas WPA di wilayahnya masing-masing.

Dia juga menargetkan pada bulan Maret para lurah telah menyelesaikan surat tugas untuk para petugas WPA di wilayah masing-masing.

Baca juga: Pemkot Jakpus gandeng LSM untuk petakan populasi HIV/AIDS
Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Jakpus Meningkat


Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Administrasi Jakarta Pusat, Asdirwati Ali menjelaskan, menurut data Tahun 2023 Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat dari 69.907 orang yang menjalani tes sebanyak 1.296 orang positif HIV/AIDS.

"Dari data tersebut yang terus mengkonsumsi obat hanya 1.224 orang. Itulah salah satu tugas WPA untuk mengajak penderita AIDS yang putus obat untuk kembali mengkonsumsi obat," kata Asdirwati.

Selain itu, Asdirwati juga menambahkan, petugas WPA merupakan garda terdepan dalam melakukan sosialisasi bahaya AIDS di wilayah.

"Petugas WPA adalah orang yang potensial untuk melakukan sosialisasi terkait bahaya AIDS di masyarakat karena merekalah yang turun langsung dan dekat dengan masyarakat," kata Asdirwati.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024