Ada gerakan besar dalam dolar AS semalam karena pasar sekarang mulai menilai kembali prospek Fed.
Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar naik tipis di perdagangan Asia pada Jumat, karena para investor mengalihkan perhatian mereka dari pertarungan utang AS ke masa depan program stimulus bank sentral AS (Federal Reserve).

Greenback dibeli 98,04 yen pada Jumat sore di Tokyo, naik dari 97,91 yen di New York, tapi jauh di bawah kisaran tengah 98 yen di Tokyo pada Kamis pagi.

Euro dibeli 1,3676 dolar dan 134,09 yen dibandingkan dengan 1,3677 dolar dan 133,92 yen. Demikian diberitakan AFP.

Sementara pasar menghela napas lega bahwa anggota parlemen AS pada Rabu menyetujui kesepakatan untuk membuka kembali kegiatan pemerintah dan mencegah gagal bayar (default), sifat sementara perbaikan itu menekan sentimen.

Rancangan undang-undang membuka kembali kegiatan pemerintah sampai dengan 15 Januari dan peningkatan plafon utang sampai 7 Februari, memberikan anggota parlemen waktu untuk menyusun kesepakatan jangka panjang.

"Meskipun kesepakatan AS sedang dilakukan dan krisis dihindari (untuk saat ini), investor sekarang bertanya-tanya apakah akan terjadi penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah lain dan putaran lain kesepakatan batas waktu pada awal tahun depan," kata National Australia Bank.

"Ada gerakan besar dalam dolar AS semalam karena pasar sekarang mulai menilai kembali prospek Fed," katanya, menambahkan bahwa The Fed kemungkinan akan menunda pengurangan skema stimulusnya sampai awal tahun depan karena dampak "shutdown" terhadap perekonomian.

Data Jumat menunjukkan pertumbuhan ekonomi China mengalami percepatan pada kuartal ketiga -- ekspansi 7,8 persen dari setahun sebelumnya -- membantu menenangkan kekhawatiran atas perlambatan tajam dalam ekonomi global.

Dolar Australia, yang melambung ke tingkat tertinggi empat bulan terhadap dolar minggu ini, dibeli 96,25 sen AS pada Jumat sore terhadap 95,36 sen pada Kamis.

Gubernur Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia) Glenn Stevens mengatakan kepada para pengusaha di Sydney bahwa ia berharap mata uangnya akan mengambil nafas sejenak.

Dolar Australia yang kuat telah memicu kekhawatiran itu bisa memadamkan pertumbuhan ekspor di sektor non-pertambangan yang masih lemah karena membuat produknya kurang bersaing di luar negeri.

Dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia-Pasifik. Unit AS merosot menjadi 43,09 peso Filipina dari 43,12 peso pada Kamis, menjadi 61,03 rupee India dari 61,60 rupee, menjadi 1.061,05 won Korea Selatan dari 1.063,80 won, menjadi 31,03 baht Thailand dari 31,13 baht dan menjadi 1,2384 dolar Singapura dari 1,2439 dolar Singapura.

Tetapi greenback naik menjadi 11.091 rupiah Indonesia dari 10.942 rupiah, sementara bertahan stabil di 29,38 dolar Taiwan. Yuan China turun tipis menjadi 16,06 yen dari 16,14 yen.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013