Jakarta (ANTARA) - Lazada menggandeng pelatih bisnis Rika Yeo untuk memutakhirkan kemampuan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam memanfaatkan platform teknologi digitalnya untuk mengoptimalkan penjualan di bulan Ramadhan.

"Jadi kemarin tanggal 13 Maret nih, barusan saja, kemarin kami mengadakan Lazada Ramadhan Seller Festival. Di sana, kami mengundang ratusan jenama dan pedagang lokal Indonesia untuk mendapat pelatihan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan kampanye Ramadhan di Lazada tahun 2024 ini," kata Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Amelia Tediarjo saat Media Gathering di Jakarta, Kamis.

Rika Yeo adalah mentor bersertifikat LazStar Trainer sekaligus pemimpin komunitas pedagang kota (city seller community leader) di Lazada Club.

Dia mengajarkan pelaku usaha di Indonesia khususnya UMKM lokal dalam mempersiapkan bisnis dengan lebih baik dan matang termasuk saat Ramadhan, dengan memanfaatkan fitur-fitur pada aplikasi penjualan Lazada.

Rika juga membagikan jurus-jurus jitu mengoptimalkan penjualan produk selama kampanye Ramadhan di Lazada. ​​​"Rika bisa memberikan jurus-jurus itu karena sudah expert-nya nih di Lazada selama bertahun-tahun," kata Amelia.

Strategi yang pertama kali perlu diperhatikan, menurut Rika, adalah berhenti menjadi toko barang serba ada (toserba) atau istilah sekarang "palugada", singkatan dari apa lu mau gue ada.

Toko daring yang digunakan pada platform jual-beli daring harus menjangkau pembeli sesuai dengan segmentasi.

Baca juga: Studi ungkap 7 dari 10 konsumen pilih belanja lewat gerai dan daring

Baca juga: Survei: Transaksi belanja ritel secara daring naik enam kali lipat


Pelajari performa toko dengan melihat data penjualan yang tersedia secara "real-time" untuk menentukan segmentasi toko tersebut.

Kedua, perhatikan hasil survei mandiri Lazada terhadap 600 responden berusia 19 sampai 35 tahun yang menyebutkan konsumen menggunakan pekan pertama Ramadhan untuk mencari produk-produk yang melengkapi perbekalan rumah tangga dan kebutuhan pokok.

Barang yang dijual di toko daring berpotensi lebih laris selama Ramadhan jika menyesuaikan dengan tren pencarian tersebut.

"Konsumen enggak cuma mencari baju-baju yang dibeli untuk Lebaran. Tapi yang kami lihat, kebutuhan konsumen di area perlengkapan isi rumah seperti popok, susu, sabun mandi, perlengkapan dapur, dan lain-lain," kata Amelia.
 
Lalu setelah satu sampai dua hari berpuasa, perilaku belanja konsumen pun beralih ke pencarian barang-barang fesyen seperti mukena, gamis, baju koko, dan jenis-jenis barang yang digunakan untuk beribadah.
 
Sebanyak 95 persen responden juga setuju bahwa sebelum membeli suatu barang, mereka akan mencari informasi terkait diskon dan materi promosi lain yang ditawarkan lebih dulu.
 
Belajar dari perilaku konsumen tersebut, manajemen Lazada menyiapkan tawaran promosi yang berjenjang selama periode Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri.
 
Pada fase "Ramadhan Daily Sale" yang dimulai pada 8 Maret sampai 23 Maret, kata Amelia, materi promosi Lazada selain gratis ongkos kirim (ongkir) adalah voucher belanja sampai dengan Rp1 juta dan diskon hingga 50 persen.
 
Baru pada 24 Maret pukul 20.00 WIB hingga 31 Maret, konsumen bisa menikmati materi promosi yang lebih besar lagi untuk "Ramadhan Mega Sale". Selain gratis ongkir, ada juga disediakan voucher belanja sampai dengan Rp1,4 juta dan diskon hingga 75 persen.
 
Dengan mengetahui perilaku belanja konsumen selama Ramadhan, Amelia berharap penjualan toko daring lebih optimal dan bisa meningkatkan pendapatan tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya.

Karena ada lebih banyak waktu tambahan untuk konsumen maupun pedagang menyelesaikan transaksi jual-beli mereka, seperti saat sahur.
 
Kalau hari biasa, pukul 03.00 sampai 04.00 pagi tidak terdapat aktivitas jual-beli daring. Berbeda dengan bulan Ramadhan, kata Amelia, justru konsumen yang "check out" pesanannya pada waktu tersebut sama banyaknya dengan saat aktif (pukul 09.00 sampai 17.00).
 
Selain itu, presenter Andari Agustien menimpali, waktu menunggu berbuka puasa juga seringkali dia isi dengan kegiatan "scrolling" linimasa pada akun "e-commerce" selain pada waktu sahur.

Baca juga: Konsultan: Peritel besar mulai bereksperimen dengan konsep toko kecil

Baca juga: Lazada gelar Ramadhan Sale respons perilaku belanja daring saat puasa

Baca juga: Tren belanja bahan makanan daring saat Ramadhan, produk segar juaranya
​​​​​​​

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024