Jakarta (ANTARA) - Platform jual beli daring Lazada menyambut pergeseran pola perilaku belanja konsumen selama berpuasa lewat "Ramadhan Sale," dimana menurut hasil riset Google, sebanyak 93 persen pembelian konsumen selama Ramadhan merupakan jenis pembelian yang sudah direncanakan.
 
Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Amelia Tediarjo mengatakan hasil riset Google menunjukkan bahwa platform jual beli daring mesti menjawab kebutuhan konsumen yang sudah tahu akan membeli apa dalam satu bulan ini.
 
"Jadi kami membuat kampanye 'Ramadhan Sale' dari 8 Maret sampai 8 April untuk 'customer' agar mereka bisa mulai belanja dari persiapan puasa, periode puasa sampai mau mudik," kata Amelia saat Media Gathering di Jakarta, Kamis.
 
Kampanye "Ramadhan Sale" sudah mulai pada 8 Maret, lebih awal dari tanggal pertama berpuasa di Indonesia (12 Maret). Karena berdasarkan riset Google, 50 persen keinginan berbelanja kebutuhan Ramadhan biasanya baru muncul di pekan pertama berpuasa.
Survei mandiri Lazada terhadap 600 responden berusia 19 sampai 35 tahun juga menyebutkan bahwa 88 persen responden menyetujui jika perencanaan belanja baru mereka lakukan sejak beberapa hari hingga satu sampai dua pekan menjelang berpuasa.
 
Menurut Amelia, konsumen menggunakan pekan pertama itu untuk mencari produk-produk yang melengkapi perbekalan rumah tangga dan kebutuhan pokok.
 
"Sebelum bulan puasa, konsumen enggak cuma mencari baju-baju yang dibeli untuk lebaran. Tapi yang kami lihat, kebutuhan konsumen di area perlengkapan isi rumah seperti popok, susu, sabun mandi, perlengkapan dapur, dan lain-lain," kata Amelia.
 
Lalu setelah satu sampai dua hari berpuasa, perilaku belanja konsumen pun beralih ke pencarian barang-barang fesyen seperti mukena, gamis, baju koko, dan jenis-jenis barang yang digunakan untuk beribadah.
 
Namun, sebanyak 95 persen responden setuju bahwa sebelum membeli suatu barang, mereka akan mencari informasi terkait diskon dan materi promosi lain yang ditawarkan lebih dulu.
 
Belajar dari perilaku konsumen tersebut, manajemen Lazada menyiapkan tawaran promosi yang berjenjang selama periode Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri.
 
Pada fase "Ramadhan Daily Sale" yang dimulai pada 8 Maret sampai 23 Maret, kata Amelia, materi promosi Lazada selain gratis ongkos kirim (ongkir) adalah voucher belanja sampai dengan Rp1 juta dan diskon hingga 50 persen.
 
Baru pada 24 Maret pukul 20.00 WIB hingga 31 Maret, konsumen bisa menikmati materi promosi yang lebih besar lagi untuk "Ramadhan Mega Sale". Selain gratis ongkir, ada juga disediakan voucher belanja sampai dengan Rp1,4 juta dan diskon hingga 75 persen.
 
Dengan mengetahui perilaku belanja konsumen selama Ramadhan, Amelia berharap penjualan daring lebih optimal dan bisa meningkatkan pendapatan tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya.
 
Karena ada lebih banyak waktu tambahan untuk konsumen maupun pedagang menyelesaikan transaksi jual-beli mereka, seperti saat sahur.
 
Kalau hari biasa, pukul 03.00 sampai 04.00 pagi tidak terdapat aktivitas jual-beli daring. Berbeda dengan bulan Ramadhan, kata Amelia, justru konsumen yang "check out" pesanannya pada waktu tersebut sama banyaknya dengan saat aktif (pukul 09.00 sampai 17.00).

Selain itu, presenter Andari Agustien menimpali, waktu menunggu berbuka puasa juga seringkali dia isi dengan kegiatan "scrolling" linimasa pada akun "e-commerce" selain pada waktu sahur.

Baca juga: Mandiri Institute: Belanja masyarakat terakselerasi momen Ramadhan

Baca juga: Masyarakat diimbau bijak belanja menjelang Lebaran

Baca juga: Survei HCI: Mayoritas masyarakat belanja barang fesyen selama Ramadhan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024