Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan media sosial menjadi ajang pamer bagi kelompok yang melakukan aksi tawuran di antara remaja di daerah setempat.

"Mereka ini membuat komunitas sendiri dan kerap beraksi serta memasang aksi mereka di sejumlah akun media sosial," kata Kapolres Jakarta Utara di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan melalui media sosial selain aksi tawuran juga memperlihatkan senjata tajam yang mereka miliki. Seperti celurit besar dan menjadi kebanggaan anak-anak tersebut.

"Kami sudah lakukan pemetaan terhadap kelompok ini dan terus berupaya menekan aksi tawuran tersebut," kata dia.

Baca juga: Polsek Johar Baru tingkatkan patroli gabungan guna antisipasi tawuran

Baca juga: Polisi tangkap 18 pemuda yang terlibat bentrok di Sawah Besar


Ia mengatakan aksi tawuran ini bersifat random dan pihaknya juga menemukan ada lokasi-lokasi favorit bagi remaja itu untuk melakukan aksi tawuran.

Mereka biasanya menyukai jalan-jalan yang berukuran lebar sebagai lokasi aksi tawuran seperti di sepanjang jalan RE Martadinata.

Menurut dia, lokasi ini menjadi lokasi idola bagi remaja ini melakukan aksi perkelahian dalam jumlah banyak ini

"Selain di jalanan mereka juga berkompetisi di media sosial untuk menjadi yang terbaik versi mereka," kata dia.

Ia mengatakan seluruh pihak terlibat dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya aksi tawuran yang berujung pada tindak pidana.

"Kami meminta peran orang tua dan lingkungan tempat tinggal agar memfasilitasi anak-anak muda ini dengan kegiatan positif sehingga tidak terjebak dalam aksi tawuran ini," katanya.*

Baca juga: Polresta Padang bubarkan aksi tawuran pemuda pada saat Tarawih

Baca juga: Disdik DKI gandeng unsur wilayah untuk atasi pelajar yang suka tawuran

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024