Jakarta (ANTARA) -
Sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, kerap dialami wanita yang dapat menyebabkan tumbuhnya kista kecil pada ovarium.
 
Ditulis laman Hindustan Times, Kamis (14/3), PCOS mengacu pada kondisi di mana produksi androgen dalam jumlah tidak normal di ovarium, yang selanjutnya menyebabkan pembentukan kista kecil.
 
Beberapa gejala PCOS yang sering dialami adalah menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan obesitas.
Ahli Diet Tallene Hacatoryan mencatat, tanda-tanda testosteron tinggi dengan PCOS adalah munculnya banyak jerawat. Hal ini karena Kelebihan testosteron memicu kelenjar keringat memproduksi lebih banyak minyak.
 
Hal ini selanjutnya dapat menyumbat pori-pori yang menyebabkan terbentuknya jerawat.
 
Selain itu, kelebihan testosteron dapat diubah menjadi dihydrotestosterone (DHT) dan menyebabkan pertumbuhan rambut wajah dan tubuh berlebih.
 
Namun, testosteron juga bertanggung jawab mengecilkan folikel rambut di kepala sehingga menyebabkan rambut rontok. Rambut botak dan menipis bisa saja dialami pada penderita PCOS.
 
Hacatoryan juga mengatakan pertambahan berat badan pada PCOS seringkali dikaitkan dengan kelebihan testosteron dalam tubuh.
 
Tingkat testosteron yang tinggi dapat berhubungan dengan resistensi insulin sehingga ada kemungkinan orang dengan PCOS menderita diabetes.
 
Siklus menstruasi yang tidak teratur juga ternyata disebabkan karena tingginya kadar testosteron di tubuh yang mengganggu kadar Estrogen. Hal ini juga yang dapat membuat menstruasi menjadi jarang, menyakitkan, dan berat bagi penderita PCOS.
 
Untuk membantu mengatur kadar testosteron dalam tubuh, ahli menyarankan untuk minum teh spearmint secara berkala.

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024