Proyeksi BI Insya Allah pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat 4,51 hingga 5,31 persen pada 2024
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang pada 2024 berkisar di angka 4,51 sampai dengan 5,31 persen secara year on year (yoy).

"Proyeksi BI Insya Allah pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat 4,51 hingga 5,31 persen pada 2024," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Kepala BI Sumbar pada kegiatan diseminasi laporan perekonomian provinsi dan penyampaian outlook perekonomian Sumbar.

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di angka 5,31 persen, Endang mengatakan terdapat tiga kunci utama yang bisa dilakukan pemangku kepentingan terkait.

Pertama, Pemerintah Provinsi Sumbar perlu menguatkan sektor basis yang memiliki interlinkage dengan sektor lainnya. Misalnya sektor pertanian dengan bidang yang mendukungnya.

"Misalnya pertanian tanaman pangan bisa dihilirasi seperti minyak sawit," kata Endang.

Selanjutnya BI melihat industri tekstil yang masih berskala kecil dan menengah berpeluang menjadi industri yang jauh lebih besar. Sebab, industri tekstil dari Silungkang, Pandai Sikek dan Payakumbuh dinilai bisa bersaing di tataran nasional.

Contoh lainnya ialah mukena dan sajadah produksi Provinsi Sumbar jika dikelola dan dikemas dengan baik maka bisa menjadi kekuatan baru ekonomi di Ranah Minang.

"BI melihat pertanian, pendidikan, industri pengolahan dapat menjadi industri yang unggul bagi Sumbar ke depannya," ucap dia.

Kemudian, BI mendorong pemangku kepentingan untuk melakukan akselerasi investasi produktif. Artinya, sektor yang produktif seperti pertanian bisa membuat multiplier yang jauh lebih tinggi dari kondisi saat ini.

Sebab, 76 hingga 80 persen masyarakat Sumbar bekerja di sektor pertanian. Dengan kata lain, pemerintah daerah harus bisa meningkatkan bidang pertanian guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi, sektor pertanian perlu dipelihara sebaik-baiknya dan perlu naik kelas. Apalagi, sektor ini belum skala industri khususnya tanaman pangan," jelas dia.

Terakhir, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 4,51 sampai dengan 5,31 persen, BI menyarankan Pemerintah Provinsi Sumbar membuat cetak biru transisi yang menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi baru.

Baca juga: Bank Indonesia sebut lima isu ketidakpastian pengaruhi ekonomi global
Baca juga: Bank Indonesia targetkan 12,3 juta warga Sumbar gunakan QRIS

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024