Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengapresiasi Pertamina yang dinilai berhasil menjaga kuota subsidi melalui berbagai sistem, termasuk digitalisasi yang diterapkan BUMN energi tersebut.

"Digitalisasi yang dilakukan Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga selaku penyalur bahan bakar minyak (BBM) dan gas 3kg bersubsidi, membawa dampak positif dalam penyaluran barang bersubsidi," katanya melalui sambungan telepon di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, pada 2023 Pertamina telah mengimplementasikan berbagai strategi serta terus meningkatkan infrastruktur dan teknologi pendukung.

Melalui sistem yang dimiliki, termasuk digitalisasi, lanjutnya, Pertamina dapat mengelola distribusi dengan lebih akurat dan efisien serta meminimalkan risiko kehilangan dan penyaluran yang tidak tepat sasaran.

Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan pelacakan yang lebih baik terhadap penggunaan subsidi dan pengelolaan stok secara real time. Hal ini penting untuk mempercepat respons dalam situasi yang memerlukan penanganan cepat.

Oleh karena itu Sartono optimistis, melalui sistem yang dimiliki, Pertamina bisa menunjukkan komitmen dalam menyalurkan subsidi pada 2024.

Penyaluran BBM subsidi dan LPG 3 kg tepat sasaran, tambahnya, merupakan komitmen dan juga semangat bersama untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

"Dengan subsidi yang tepat sasaran, masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya dalam menghadapi gejolak harga," katanya.

Sartono mengungkapkan, komitmen Pertamina melalui digitalisasi, antara lain ditunjukkan pada saat kunjungan kerja bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina saat melakukan kunjungan kerja.

Pada kunjungan kerja hingga ke lapangan ditemui banyak peran aktivasi dan penyempurnaan digitalisasi sehingga bisa menerapkan semaksimal mungkin dan memperkecil celah kebocoran pengguna sebagai implementasi konkrit untuk pengisian BBM bersubsidi.

Selain itu sebagai implementasi konkret, lanjutnya, Pertamina juga menerapkan sistem agar konsumen konsumen BBM bersubsidi harus terlebih dahulu terdaftar.

Sedangkan pada saat pembelian pun, konsumen tersebut harus menggunakan barcode. Selain itu, pembeli LPG 3kg juga harus menggunakan KTP dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sebelumnya, guna mengimplementasikan Subsidi Energi, Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024. Pada tahun ini Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).

Baca juga: Pertamina raih "cost optimization" hingga 1,25 miliar dolar AS di 2023
Baca juga: KESDM minta Pertamina kembangkan Zulu untuk dongkrak produksi minyak
Baca juga: Pertamina Patra Niaga siap salurkan BBM subsidi tepat sasaran

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024