Teminabuan (ANTARA) - Basarnas Kota Sorong menduga kapal nelayan KM Sinar Lema 01 yang mengangkut tujuh ton ikan dan empat anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang kontak pada 13 Maret 2024 lalu diduga tenggelam di sekitar perairan Pulau Yesius, Raja Ampat, Papua Barat Daya

Kepala Basarnas Sorong, Amiruddin dikonfirmasi dari Teminabuan, Senin mengatakan, KM Sinar Lema 01 diduga tenggelam karena pada saat pencarian ditemukan barang -barang milik kapal tersebut.

"Ada barang yang ditemukan di sekitar perairan Pulau Yesius yang terapung di laut, di antaranya tutupan palka kapal dan ikan mati yang terapung," kata Amiruddin.

Ia mengatakan, hingga memasuki hari ke lima pencarian belum ditemukan keempat ABK kapal tersebut, namun pihaknya tetap melakukan pencairan dengan memperluas wilayah.

" Personel sudah memperluas pencarian hingga kurang lebih 20 nautical miles yang mengarah ke selatan Pulau Yesius," jelas Amiruddin.

Baca juga: Basarnas Cilacap: Sebuah kapal nelayan hilang kontak di Samudra Hindia

Selain itu juga, lanjut Amiruddin, Basarnas Sorong telah memberitahukan kepada Pos SAR di Kabupaten Fakfak, untuk membantu memonitoring atau pemantauan daerah dan melaporkan bila menemukan keempat ABK tersebut.


Ia mengimbau kepada para nelayan agar selalu mengupdate informasi cuaca sebelum berpergian, karena cuaca di perairan Papua Barat Daya kini sedang tidak baik.

"Masyarakat diharapkan agar tetap waspadai saat berpergian menggunakan transportasi laut, karena cuaca kini sedang tidak baik," kata Amiruddin.

Ia mengatakan, apa bila melakukan pelayaran hendaknya mencari tahu terlebih dahulu mengenai cuaca di wilayah perairan tempat tujuan.


Baca juga: Kapal nelayan bermuatan tujuh ton ikan hilang kontak di Raja Ampat
 

Pewarta: Paulus Pulo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024