Memang terlalu dini mengukur peluang dan kekuatan kontingen daerah untuk PON XIX/2016, namun Jabar dan Jatim diperkirakan akan menjadi pesaing terberat,"
Bandung (ANTARA News) - Ketua Umum KONI DKI Jakarta Winny Erwindia menyatakan Jabar dan Jatim merupakan pesaing DKI Jakarta dalam mempertahankan posisi Juara Umum pada PON XIX/2016.

"Memang terlalu dini mengukur peluang dan kekuatan kontingen daerah untuk PON XIX/2016, namun Jabar dan Jatim diperkirakan akan menjadi pesaing terberat," kata Winny di sela-sela kunjungan ke KONI Jabar, Selasa.

Rombongan KONI DKI Jakarta, selain Ketua Umumnya juga hadir Wakil Ketua Icuk Sugiarto, Sekum Alex Asmasoebrata serta sejumlah pejabat teras KONI Jakarta lainnya.

Kunjungan KONI Jatim ke Bandung sempat tertunda pada Selasa pagi. Rombongan yang tengah melaju di KM 10 Cikampek terpaksa harus kembali ke Jakarta menyusul kabar meninggalnya mantan Ketua Umum KONI Jakarta M Kusnan.

"Kami harus kembali ke Jakarta dan melayat ke rumah duka, setelah itu kami kembali ke Bandung untuk melakukan pertemuan dengan KONI Jabar," katanya.

Kehadiran DKI Jakarta menyusul delapan daerah lainnya berstudy banding ke Jabar, menurut Winny dalam rangka sharing pengalaman untuk persiapan Jabar menjadi tuan rumah PON XIX/2016.

Selain itu juga tentunya untuk melihat sejumlah venue yang telah dimiliki Jabar dan akan dipergunakan untuk kegiatan PON XIX/2016.

Menurut Winny, Jabar sebagai peringkat dua PON XVIII/2012 dan tuan rumah PON XIX/2016 dipastikan memiliki kesiapan dan motivasi berlebih untuk unggul di kandang sendiri. Selain itu telah membuktikan pada PON 2012 di Riau.

Sama halnya dengan Jatim, merupakan daerah yang memiliki sejarah sebagai Juara Umum merupakan kekuatan yang tetap diperhitungkan oleh tim Ibukota itu.

"Saya kira persaingan di sana, meski tentu akan ada lejitan ari daerah lain. Tapi kami belum melakukan pemetaan, masih terlalu dini. Kita lihat saja dalam beberapa tahun ke depan," kata Winny.

Sebagai penyumbang 50 persen atlet nasional, DKI Jakarta masih tetap optimis bersaing secara ketat di ajang PON, dan tetap waspada kepada tim lainnya.

"Kami mendorong PON berlangsung dalam kerangka sportifitas dan fair, persaingan antar daerah harus dipupuk karena dari sana melahirkan prestasi nasional, prestasi tidak lahir dari iming-iming besaran bonus," kata Winny.

Ajang PON menurut dia adalah sebagai alat pemersatu bangsa dan menjadikanya sebagai sebuah ajang menuju prestasi internasional.

Hal itu diamini oleh Ketua I KONI Jabar, Djumara Frasad, yang mengatakan tujuan PON itu sebagai pemersatu bangsa.

Djumara menilai salah satu alat untuk pemersatu bangsa ini, yakni dengan olahraga. Tentang kunjungan DKI ini, dirinya juga tidak ragu untuk banyak belajar kepada DKI Jakarta.

"Justru ini dimudahkan, sang juara datang ke Jabar, jadi kita tidak perlu ongkos untuk belajar menjadi juara PON," kata Djumara.

Pada PON XIX/2016 Jabar menargetkan gelar Juara Umum, sekaligus menyampaikan sinyal-sinyal `rivalitas` sejak awal untuk merebut mahkota juara PON dari DKI Jakarta.
(S033/Y003)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013