Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Senin mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin setelah ia terpilih kembali sebagai presiden Rusia, menurut laporan media pemerintah Korut.

Ucapan selamat itu diberikan Kim ketika kerja sama militer antara kedua negara semakin dalam. 

Putin mendapatkan kemenangan telak dalam pemilihan umum Rusia pada Minggu (17/3) dan terpilih kembali untuk kelima kalinya. Ia akan menjabat Presiden Rusia selama enam tahun lagi. 

Dengan kemenangan itu, Putin memperpanjang masa kepemimpinannya yang sebelumnya sudah berlangsung 24 tahun. 

“Saya sangat yakin bahwa, di bawah bimbingan Anda yang energik dan tepat, rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan demi mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional serta membangun dunia multipolar yang independen,” kata Kim. 

Pesannya itu dirilis oleh media negara Korut, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), dalam bahasa Inggris.

Kim mengatakan pertemuannya dengan Putin di lapangan pesawat ulang alik di Rusia pada September tahun lalu membawa perubahan "bersejarah" dalam hubungan bilateral kedua negara. 

Hubungan itu, menurutnya, telah berkembang menjadi kerja sama "strategis abadi" dengan mengusung gagasan bersama berupa "kemerdekaan anti-imperialis".

"Saya akan dengan tegas bergabung dengan Anda dan membawa era baru hubungan Korut-Rusia dengan akar sejarah dan tradisi panjang, sesuai dengan tuntutan zaman dan terus maju demi tercapainya tujuan membangun negara yang kuat,” kata Kim.

Pesan tersebut disampaikan kepada kementerian luar negeri Rusia melalui utusan utama Korut untuk Rusia, Sing Hong-chol.

Pascapertemuan puncak Kim-Putin pada September, Korut dan Rusia telah memperdalam kerja sama militer di tengah kecurigaan bahwa Pyongyang telah memasok amunisi dan artileri ke Moskow untuk digunakan dalam perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina.

Media negara Korut melaporkan bahwa Kim pada acara publik pekan lalu untuk pertama kalinya menggunakan lomosin Aurus Senat, yang merupakan hadiah dari Putin.

KCNA menyebutkan hadiah tersebut sebagai “bukti nyata” hubungan persahabatan kedua negara.

Pengiriman mobil mewah oleh Rusia ke Korut merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang melarang pasokan, penjualan, dan pengiriman barang-barang mewah, termasuk mobil, ke Pyongyang.


Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Putin unggul dalam Pilpres Rusia dengan 87 persen suara

Baca juga: Kremlin: Rusia akan tingkatkan hubungan dengan Korut di semua bidang


 

Kim Jong Un sebut hubungan dengan Rusia jadi prioritas

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024