Yerusalem (ANTARA) - Israel pada Minggu mengumumkan rencananya melakukan "aktivitas besar" di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, setelah evakuasi warga Palestina menuju bagian barat kota itu.

"Tentu saja, kami akan bertindak di Rafah, dan sebelum aktivitas besar, kami akan mengevakuasi warga dari tempat itu menuju kawasan barat," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz kepada penyiar publik Israel, KAN.

Dalam beberapa pekan belakangan, para pejabat Israel berulangkali menolak kembalinya pengungsi Palestina dari Jalur Gaza selatan ke utara.

Dia mengatakan "Ketika kami harus bertindak di Rafah, saya tidak melihat kesenjangan antara Amerika Serikat dengan Israel, termasuk mengevakuasi warga sipil."

Pernyataan Katz muncul sehari setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby memastikan bahwa Washington tidak akan mendukung operasi militer skala-besar apapun di Rafah tanpa sebuah rencana yang layak untuk menjamin keamanan dan keselamatan 1,5 juta pengungsi.

Pada 15 Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan rencana operasi militer di Rafah dan militer sedang bersiap untuk mengevakuasi warga.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 31.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di wilayah kantong tersebut dan lebih dari 73.700 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan negara itu untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Iran: Dukung rezim Zionis adalah pelanggaran HAM terang-terangan
Baca juga: Yordania, Jerman peringatkan Israel atas serangan darat di Rafah

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024