Saat ini kita memiliki Bitcoin sebagai opsi alternatif dan safe haven asset.
Jakarta (ANTARA) - Co-Founder sekaligus CTO Indodax William Sutanto memandang bahwa Bitcoin dapat menjadi pilihan alternatif bagi investor yang mencari diversifikasi portofolio dan perlindungan terhadap nilai aset mereka di tengah kondisi gejolak ekonomi.

"Jika kita melihat masa lalu, pada saat terjadi resesi tidak terdapat alternatif yang memadai. Namun, saat ini kita memiliki Bitcoin sebagai opsi alternatif dan safe haven asset," kata William dalam keterangannya yang diterima, di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Bitcoin sering dianggap sebagai "emas digital", karena memiliki karakteristik yang unik. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Bitcoin memiliki keterbatasan pasokan yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter pemerintah yang cenderung menyebabkan inflasi. Hal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.

Mengingat Bitcoin memiliki sifat yang terdesentralisasi, William mengatakan bahwa aset kripto ini dapat memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka. Tak hanya itu, Bitcoin juga dapat menjadi pelindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang fiat.

Dalam beberapa tahun terakhir, kata William, Bitcoin telah terbukti sebagai aset yang tahan terhadap tekanan ekonomi global bahkan di tengah kondisi pasar yang sulit. Sebagai aset digital yang dapat diperdagangkan 24 jam di seluruh dunia, Bitcoin juga memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi bagi investor di berbagai negara.

William mencontohkan, harga Bitcoin justru semakin meningkat di masa pandemi COVID-19. Sementara harga komoditas investasi lain terpapar atau terjatuh karena dampak COVID-19.

"Hal ini membuktikan jika Bitcoin atau aset kripto tidak goyah diterjang krisis global, malah harganya justru meningkat. Maka dari itu banyak orang berlomba-lomba mengamankan uangnya di crypto exchange seperti Indodax," ujar dia pula.

Ditambah lagi, ujar William pula, saat ini ada ETF (exchange traded fund) Bitcoin Spot yang mempermudah Bitcoin untuk ditransaksikan kapan pun dan dimana pun, serta menjadikan Bitcoin sebagai komoditas yang diakui secara global.

"Seperti yang kita ketahui, kini harga Bitcoin sedang bullish dan sudah menembus Rp1,1 miliar. Salah satu penyebab kenaikan ini yaitu adanya ETF Bitcoin Spot serta momentum halving Bitcoin yang saat ini sudah di depan mata," kata dia.

Merujuk pada aplikasi Indodax, William memperkirakan momentum halving Bitcoin akan terjadi kurang dari satu bulan. Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa kripto semakin diterima sebagai aset investasi yang berlegitimasi dan memiliki potensi keuntungan yang besar.

Dengan semua potensi dan keunggulan yang dimiliki, William mengatakan bahwa Bitcoin dapat menjadi salah satu opsi terbaik bagi para investor, terutama investor di Indodoax, yang ingin mengamankan nilai aset mereka dan mendapatkan keuntungan jangka panjang.

"Namun tetap, jangan FOMO dan harus DYOR (do your own research) terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Para investor dapat mengakses Indodax Academy untuk mencari informasi seputar tren-tren terkini di industri kripto," kata William lagi.
Baca juga: Bappebti imbau investor kripto tetap hati-hati jelang Halving Bitcoin
Baca juga: Tokocrypto ingatkan investor harus hati-hati amati pergerakan Bitcoin

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024