Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menambah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Libanon di bawah payung Pasukan Perdamaian PBB, menjadi 1.000 personel dari semula 850 personel, untuk membantu pemulihan situasi di negara itu yang porak poranda akibat serangan niliter Israel sejak 12 Juli 2006. "Tambahan personel itu berasal dari satuan Zeni, mengingat banyak reruntuhan bangunan yang harus kita pindahkan," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono, usai menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), di Jakarta, Selasa petang. Dengan penambahan jumlah personel itu, lanjut Menhan, pihaknya akan meminta tambahan anggaran bagi keperluan logistik dan dukungan peralatan, serta senjata bagi pasukan TNI yang akan berbaret biru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan bertugas enam bulan hingga satu tahun di Libanon. "Tapi, belum tahu berapa anggaran yang dibutuhkan, yang jelas kita akan segera ajukan," demikian Juwono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006