Beijing (ANTARA) - China sedang mendorong mekanisme "daftar putih" pembiayaan untuk berbagai proyek real estat sebagai upaya untuk menstabilkan pasar real estat.

Di bawah mekanisme "daftar putih" yang diluncurkan pada akhir Januari, pemerintah daerah merekomendasikan proyek-proyek real estat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan keuangan kepada lembaga keuangan. Mereka juga berkoordinasi dengan lembaga keuangan untuk memenuhi persyaratan proyek-proyek tersebut.

Mekanisme ini merupakan bagian dari upaya China untuk menstabilkan sektor ini yang terbebani oleh masalah utang dan meningkatkan kepercayaan di industri yang menyumbang hampir 6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

Hingga akhir Februari, lebih dari 200 miliar yuan (1 yuan = Rp2.182) atau sekitar 28,17 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.712) pinjaman telah disetujui di bawah mekanisme ini untuk mendukung sekitar 6.000 proyek real estat di 276 kota di seluruh negara tersebut, tunjuk data dari Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan China.

Mekanisme "daftar putih" ini membantu memastikan penyelesaian proyek-proyek real estat berkualitas yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan yang terbebani oleh masalah utang, ujar Zhang Dawei, kepala analis di agensi real estat Centaline Property.

Liu Shui, seorang peneliti dari lembaga riset properti China Index Academy, mengatakan bahwa langkah ini akan membantu meringankan kesulitan keuangan para pengembang properti dan menstabilkan ekspektasi pasar.

Mekanisme ini, bersama dengan upaya-upaya negara tersebut untuk mendorong pembangunan perumahan terjangkau, pembangunan infrastruktur publik untuk penggunaan normal maupun darurat, serta renovasi perkampungan di kota, diharapkan dapat menstabilkan pasar real estat, ungkap Liu. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024