Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 14 sukarelawan yang terdiri atas tiga anggota DPR, lima dokter spesialis, tiga orang dari lembaga sosial dan tiga orang dari media dijadwalkan bertolak menuju Damaskus, Suriah, Selasa malam untuk kemudian berangkat ke Lebanon dan Palestina. "Ketiga anggota DPR yang berangkat yaitu Soeripto, Suryama, Luthfi Hasan Ishak, lima dokter spesialis yaitu Agus Kushartoro, Arif Basuki, Basuki Supartono, Eko Agus Subagio, Fuadi Yatim, tiga orang dari lembaga sosial yaitu Ferry Nur, Sundoko, Idham Chalid dan tiga orang dari media yaitu Hartono, M.Ikrar dan Imawan," kata Sekretaris Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina, Budiyanto di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan sukarelawan itu akan berada di Palestina dan Lebanon minimal dua minggu dan maksimal satu bulan dan setiap relawan akan melaksanakan tugas yang sesuai dengan profesinya. "Anggota Dewan (DPR, red) memiliki misi politis untuk menunjukkan Indonesia negara yang bebas aktif sesuai dengan amanat UUD 1945. Sedangkan para dokter akan ditempatkan di kantong-kantong pengungsian yang tersebar di perbatasan Gaza, Siria dan Mesir. Sementara tiga orang dari lembaga sosial yaitu dari PKPU, KNRP, dan KISPA bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para pengungsi," katanya. Sementara itu, dokter spesialis yang diberangkatkan terdiri atas spesialis anestesi, penyakit dalam, bedah tulang, bedah syaraf dan spesialis jiwa. Keberangkatan para relawan dari lembaga sosial adalah sebagai bentuk rasa kepedulian mereka terhadap sesama manusia. "Bagi relawan yang terpenting adalah menunjukkan empati, bagaimana saudara jauh datang untuk menengok saudara yang sedang dalam kesulitan," katanya Sementara itu ,relawan dari KNRP, Sundoko, mengatakan dirinya langsung setuju ketika diminta untuk menemani anggota DPR berangkat ke Palestina. "Ini adalah impian saya sejak lama karena saya tidak senang dengan ketidakadilan yang dilakukan Israel," kata bapak satu putri berumur 2,5 tahun itu. Relawan lainnya dr Arif Basuki mengatakan dirinya tidak khawatir dengan keluarga yang ditinggalkannya karena ia membawa misi kemanusiaan yang mulia hingga yang ditinggalkannya pun akan menjadi mulia pula. Ia mengatakan dua minggu sebelum keberangkatan, ia dihubungi oleh Bulan Sabit Merah untuk bergabung dengan tim relawan. "Saya spontan menjawab ya ketika ditanya kesediaan saya bergabung," kata dokter yang pada 2003 menjadi relawan ke Irak. Pelepasan sukarelawan itu berlangsung di Masjid Istiqlal dihadiri Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar. Dalam acara ini, Hidayat Nurwahid mengatakan keberangkatan relawan dari Indonesia untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia peduli kepada kemanusiaan. "Bangsa Indonesia tidak pernah absen membantu saudara-saudara yang sedang dalam kesulitan," katanya. Sementara itu, Aa Gym mengatakan keberangkatan para relawan adalah karunia Tuhan yang sangat besar sehingga patut didukung oleh bangsa Indonesia. "Walaupun Israel merusak, maka kita akan bangun kembali(Lebanon dan Palestina, red). Jika Israel mematikan maka kita yang menolong. Jika Israel menistakan kemanusiaan, maka kita yang akan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006