Yerusalem (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz hari Selasa menyatakan negaranya harus siap untuk berunding dengan Suriah, satu dari pendukung utama Hizbullah, yang gagal dihancurkan Israel dalam perangnya di Libanon. "Setiap perang menciptakan peluang bagi alur politik lebih luas. Kami harus berembuk dengan Libanon dan menyiapkan keadaan untuk berunding dengan Suriah," kata Peretz. Lebih dari sebulan pemboman Israel atas Libanon dan penembakan roket Hizbullah ke Israel berahir dengan gencatan senjata rapuh hari Senin. Israel menuding Suriah dan Iran mempersenjatai gerakan Syiah Libanon itu, tuduhan yang dibantah kedua negara tersebut. Selain Hizbullah, titik silang utama antara Suriah dengan Israel ialah dataran tinggi Golan, yang diserbu dan dikuasai Israel tahun 1967. Perundingan atas wilayah itu terputus tahun 2000. Upaya Suriah sebelumnya untuk memulai lagi perundingan itu dilecehkan Israel. Presiden Suriah Bashar Assad hari Selasa menyatakan bangga mendukung Hizbullah melawan Israel, yang disebutnya musuh, dengan menyatakan perlawanan terhadap negara Yahudi itu sah. Assad menyatakan perdamaian akan mencakup Israel mengembalikan wilayah dudukannya kepada pemiliknya dan memulihkan hak mereka, tapi menambahkan bahwa ia memperkirakan perdamaian tidak akan terwujud dalam waktu dekat. Assad menyeru pemimpin Arab mendukung perlawanan terhadap musuh, Israel, pada masa depan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006