Pelatihan penjamah makanan bagi tenaga kesehatan Puskesmas wilayah IKN dan petugas kantin HPK ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas kantin, agar dapat memberikan makanan sehat dan bergizi
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Direktorat Pelayanan Dasar Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN memberikan pelatihan penjamah makanan kepada petugas kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan petugas kantin Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Nusantara, Kalimantan Timur.

“Pelatihan penjamah makanan bagi tenaga kesehatan Puskesmas wilayah IKN dan petugas kantin HPK ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas kantin, agar dapat memberikan makanan sehat dan bergizi,” ujar Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin melalui Direktur Pelayanan Dasar Suwito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, tambah Suwito, pelatihan bertujuan juga untuk memperkuat yang pengawasan makanan dan minuman yang dilakukan oleh seluruh tenaga Puskesmas di wilayah kerja masing-masing.

“Pelatihan yang kami laksanakan selama dua hari ini akan diteruskan pada periode selanjutnya, sehingga seluruh petugas kantin mendapatkan sertifikat penjamah makanan, jadi tidak hanya mendapatkan ilmu saja,” katanya.

Ke depannya, kata Suwito, pihaknya bakal memberlakukan registrasi bagi kantin-kantin yang ada wilayah HPK IKN. Sebagai salah satu syarat memperoleh registrasi, apabila kantin memiliki tenaga yang tersertifikasi pelatihan penjamah makanan.

Selain itu, pelatihan ini juga memiliki tujuan untuk menjaga kesehatan pekerja konstruksi IKN sehingga mereka tetap produktif. Karena saat ini sumber energi pekerja konstruksi didapatkan dari makan dan minuman yang ada di kantin HPK IKN itu.

“Sehingga apabila kantin menyediakan makanan sehat dan bergizi tentunya akan menjaga kesehatan para pekerja dan terhindar dari penularan penyakit,” kata Suwito.

Menurut Keputusan Menkes tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran, yang dimaksud dengan penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan beserta peralatannya mulai dari persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian.

Hal ini yang terus diupayakan pihaknya agar semua makanan yang ada di wilayah IKN memenuhi persyaratan higienis sanitasi rumah makan dan restoran. Dimana terdapat lima kunci keamanan pangan yakni pertama, sediakan bahan baku yang aman atau beli dan simpan, kedua olah pangan secara seksama.

“Sedangkan yang ketiga adalah pajang dan sajikan pangan secara aman, keempat jual pangan secara aman dan kelima adalah jaga kebersihan,” kata Suwito.

Ia mengungkapkan dalam pelatihan ini pihaknya juga mendatangkan sejumlah narasumber yakni, berasal dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BB Labkesmas) Banjarbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda dan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.

Seluruh peserta dilatih berbagai materi terkait dengan penjamah makanan antara lain, regulasi dan peraturan persyaratan higienis dan sanitasi makanan, lalu prinsip-prinsip dan implementasi hygiene sanitasi makanan dan terkait penyakit bawaan makanan dan cara penanganannya.

Kemudian, mereka juga mendapatkan materi tentang, bahan pencemar makanan, kemudian tentang karakter dan bahaya yang ditimbulkan, lalu soal pencucian dan penyimpanan peralatan pengolahan makanan, hygiene personal dan pengolahan makanan.

Baca juga: OIKN: Pemeliharaan bangunan di IKN mulai dilakukan pada 2025
Baca juga: Otorita IKN kembangkan Nusantara jadi kota ramah pejalan kaki
Baca juga: OIKN berkomitmen ciptakan kota layak huni, membahagiakan penduduknya

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024