...tingkat Inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Februari 2024 secara tahunan masing-masing tercatat sebesar 2,43 persen (yoy) dan 2,64 persen (yoy),
Purwokerto (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Christoveny optimistis inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada Maret 2024 tetap terkendali berkat berbagai upaya yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat Inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Februari 2024 secara tahunan masing-masing tercatat sebesar 2,43 persen (yoy) dan 2,64 persen (yoy)," kata Christoveny dalam keterangan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut dia, capaian inflasi tahunan tersebut meningkat dibandingkan inflasi tahunan pada Januari 2024 yang tercatat sebesar 2,09 persen (yoy) di Purwokerto dan 2,4 persen (yoy) di Cilacap.

Baca juga: BI tetap pertahankan proyeksi FFR turun di semester II-2024

Secara bulanan atau month to month, kata dia, inflasi di Purwokerto dan Cilacap terpantau meningkat terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Dalam hal ini, lanjut dia, peningkatan harga beras didorong oleh faktor perubahan iklim yang menyebabkan pergeseran masa tanam dan gangguan produktivitas yang berdampak terhadap berkurangnya pasokan beras di pasar.

Kendati demikian, dia mengakui harga beras di pasaran mulai turun seiring dengan datangnya masa panen di sejumlah wilayah Banyumas dan Cilacap.

"Di sisi lain, harga daging dan ayam ras juga mengalami kenaikan yang didorong oleh kenaikan harga pakan akibat stok jagung yang berkurang seiring dengan El Nino sejak tahun lalu," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah akibat kurangnya pasokan karena gangguan cuaca dan serangan hama maupun penyakit.

Baca juga: BI: Investasi tumbuh pascapemilu didukung usaha korporasi yang membaik

 Christoveny mengatakan pihaknya bersama TPID Kabupaten Banyumas dan TPID Kabupaten Cilacap telah melakukan langkah pengendalian inflasi khususnya yang dipicu oleh kenaikan harga beras.

"Langkah tersebut meliputi penguatan koordinasi antar-OPD (Organisasi Perangkat Daerah), peningkatan kapasitas produksi sisi hulu pangan melalui penyediaan sarana- prasarana produksi kepada UMKM mitra maupun binaan, serta penguatan upaya pengendalian harga melalui Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan secara rutin satu minggu sekali selama Ramadhan 2024," katanya.

Dia mengatakan dengan berbagai upaya yang dilakukan bersama TPID Kabupaten Banyumas maupun Cilacap, pihaknya optimistis inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada Maret tetap terkendali sesuai target 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024.

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024