Beijing (ANTARA) - China meningkatkan dukungan kebijakan bagi industrialisasi patennya, yang bertujuan untuk membina lebih banyak usaha kecil dan menengah (UKM), sebut regulator kekayaan intelektual tertinggi negara itu.

Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional (NIPA) China merilis rencana melalui kolaborasi dengan empat departemen pemerintahan, yang mengusulkan agar China meningkatkan kesadaran kekayaan intelektual (intellectual property/IP) dan kapasitas industrialisasi paten UKM pada 2025 mendatang.

China harus memperkuat upaya untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan yang representatif, membentuk kelompok perusahaan-perusahaan "raksasa kecil", memperjuangkan perusahaan-perusahaan yang berspesialisasi dalam pasar yang spesifik (niche market) dan menggunakan teknologi mutakhir, serta mempromosikan daftar perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat, urai rencana tersebut.

China akan berupaya mengembangkan sejumlah produk yang kompetitif dan sarat dengan paten guna menunjukkan efektivitas industrialisasi paten dalam mewujudkan nilai paten dan meningkatkan manfaat ekonomi serta daya saing pasar perusahaan.

Dengan berfokus pada industrialisasi paten, rencana tersebut mengintegrasikan rantai paten ke dalam rantai inovasi, industri, talenta, dan layanan untuk mendorong aliran yang efektif dan alokasi sumber daya inovatif yang efisien, sehingga berkontribusi bagi perkembangan yang pesat dan ekspansi perusahaan, ujar seorang pejabat NIPA.

NIPA juga menyerukan kepada pemerintah agar meningkatkan kesadaran terhadap produk kekayaan intelektual layanan publik, memperluas cakupan kekayaan intelektual layanan publik, dan memandu perusahaan untuk memanfaatkan produk layanan publik dengan baik.

Sejumlah basis data industri utama juga akan didirikan untuk membantu mereduksi ambang batas dan biaya yang dihadapi UKM dalam proses untuk memperoleh informasi.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024