Ketersediaan kami jamin dengan tetap memantau secara berkala di agen serta pangkalan resmi Pertamina.
Mataram (ANTARA) - Area Manager Communication, Relation, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Ahad Rahedi memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam kondisi aman selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Ahad dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Kamis, menegaskan hal tersebut dengan menjamin ketersediaan BBM dan LPG di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan pangkalan resmi di NTB selama Ramadhan sampai Idul Fitri 2024.

"Ketersediaan kami jamin dengan tetap memantau secara berkala di agen serta pangkalan resmi Pertamina," kata Ahad.

Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM dan elpiji di Kalteng aman selama Ramadhan

Dari hasil pantauan terakhir, jelas dia, distribusi BBM dan LPG ke seluruh agen dan pangkalan SPBU berjalan normal dan lancar tanpa gangguan.

Menurut kajian pihak Pertamina, konsumsi BBM dan LPG di NTB meningkat pada Ramadhan tahun ini melihat bertambahnya daya konsumsi terutama terhadap LPG, baik subsidi maupun nonsubsidi.

"Untuk LPG terdapat kenaikan sebesar 8 persen dari konsumsi normal harian sebesar 443 metrik ton per hari," ujarnya.

Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan atas proyeksi peningkatan konsumsi tersebut, Pertamina memastikan keandalan operasional di Terminal BBM dan LPG, mobil tangki untuk pendistribusian hingga SPBU dan SPBE.

"Atas dasar proyeksi kenaikan konsumsi tersebut kami mempertebal stok tiap hari tergantung prediksi lonjakan konsumsi harian," ucap dia.

Baca juga: Legislator apresiasi Pertamina berhasil jaga kuota subsidi

Meskipun konsumsi BBM dan LPG terdapat kenaikan, namun konsumsi total Gasoil (Bio Solar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi akan turun sebesar 9 persen terhadap konsumsi normal harian.

Pertamina memprediksi penurunan ini dampak dari larangan melintas untuk truk logistik dan juga berhentinya aktivitas industri menjelang dan pascalebaran, sedangkan konsumsi avtur diprediksi akan naik 20 persen terhadap konsumsi normal harian 65 kiloliter per hari.

Stok LPG per 20 Maret 2024 sebesar 2.870 metrik ton atau hampir 8 kali lipat konsumsi normal harian. Untuk BBM Gasoline (bensin) mencapai 12.125 KL atau 6 kali lipat konsumsi normal harian. Sedangkan Gasoil (diesel) sebesar 12.836 KL atau hampir 7 kali lipat konsumsi normal harian dan untuk Avtur 1.673 KL atau 25 kali lipat konsumsi normal harian.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga siap salurkan BBM subsidi tepat sasaran

Seperti tahun sebelumnya, Pertamina juga memberikan layanan tambahan selama masa Ramadhan Idul Fitri di antaranya penyediaan layanan khusus dalam rangka mendukung kenyamanan dan keamanan pengendara, seperti penguatan stok/build up stok BBM dan LPG dan menyiagakan layanan SPBU kantong yang berada di 4 titik.

Selain itu, Pertamina juga menyediakan 4 titik layanan Motoris pengantar BBM melalui Pertamina Delivery Service (PDS) untuk konsumen yang membutuhkan pengantaran BBM pada kondisi gawat yang dapat diakses melalui panggilan ke nomor 135.

"Pengendara dapat menyebutkan wilayahnya, dan motoris terdekat segera mendatangi konsumen," kata Ahad.

Berbagai promosi produk juga ditawarkan kepada masyarakat, termasuk keuntungan seperti double points di MyPertamina dan bonus e-voucher MyPertamina selama Maret sampai April 2024.

Dalam upaya mendistribusikan BBM dan LPG subsidi ke masyarakat, Pertamina terus bersinergi bersama dengan instansi terkait, pemerintah daerah serta aparat penegak hukum dalam rangka melakukan pengawasan dan penertiban kepada masyarakat serta pengamanan penyaluran di masa Ramadan dan Idul Fitri di NTB, agar penyaluran BBM dan LPG khususnya produk subsidi dapat berjalan lancar dan dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

"Pertamina berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal dan membantu pengendara yang memerlukan bantuan selama Ramadhan dan Idul Fitri, serta mengimbau  masyarakat agar bijak dalam menggunakan BBM dan LPG bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan peruntukan," ujarnya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024