dampak sampah makanan terhadap iklim, kembali tergantung pada bagaimana kita mengelola sampah
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyerukan upaya pengurangan sampah makanan atau food waste saat Ramadhan sebagai bentuk kontribusi dalam melindungi iklim planet bumi.
 
Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Maryati mengatakan sampah makanan adalah sampah organik yang dapat menghasilkan gas metan.
 
"Gas metan merupakan gas rumah kaca dengan dampak pemanasan sekitar 30 kali gas karbon dioksida," kata Maryati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
 
"Seharusnya dalam bulan Ramadhan ini kita lebih bisa menghargai makanan, sehingga dapat mengurangi food waste," imbuhnya.
 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan timbulan sampah saat Ramadhan kerap naik hingga 20 persen karena sisa makanan dan sampah kemasan.

Baca juga: DLH Bangka catat volume sampah saat Ramadhan naik 10 persen
Baca juga: Produksi sampah di Aceh Barat meningkat 20 persen selama Ramadhan
 
Maryati memandang kepentingan bisnis menawarkan makanan justru melonjak saat Ramadhan, baik dari sisi jumlah maupun keanekaragaman jenis.
 
Menurutnya, belanja makanan ketika perut lapar dan dorongan untuk berbagi berkontribusi dalam meningkatkan belanja umat Islam pada bulan Ramadhan.
 
"Pada prinsipnya sampah itu harus diolah. Sampah makanan adalah sampah organik yang bisa dijadikan kompos, degradasi oleh magot," kata Maryati.
 
Apabila sampah makanan tidak dikelola dan hanya dikumpulkan pada suatu tempat, seperti tempat pembuangan akhir atau TPA, sampah organik itu juga akan menjadi kompos.
 
Proses pembentukan kompos di TPA dapat menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari tanah dan air sekitarnya, juga dihasilkan gas metan.
 
"Jika gas metan dipanen bisa menjadi bahan bakar gas. Jadi, bagaimana dampak sampah makanan terhadap iklim, kembali tergantung pada bagaimana kita mengelola sampah tersebut," pungkas Maryati.

Baca juga: Pemkot Bandung: 125 kelurahan olah sampah organik dengan maggot
Baca juga: Wali Kota Tangerang dorong pengelolaan sampah organik dengan maggot
Baca juga: Kota Bandung gulirkan program padat karya pengolahan sampah organik

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024