Pembangunan Dermaga Kenavigasian Benoa diharapkan meningkatkan efisiensi waktu kegiatan kenavigasian yang dilakukan oleh kapal negara...
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap pembangunan sarana dan prasarana di Dermaga Kenavigasian Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Benoa, Denpasar, Bali dapat mengefisienkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bagi kapal negara.

“Pembangunan Dermaga Kenavigasian Benoa diharapkan meningkatkan efisiensi waktu kegiatan kenavigasian yang dilakukan oleh kapal negara dan mewujudkan efisiensi anggaran melalui penurunan konsumsi BBM dan suku cadang kapal," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Capt Antoni Arif Priadi, saat meresmikan fasilitas navigasi yang dipusatkan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Kamis.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub meresmikan pembangunan sarana dan prasarana kenavigasian dengan sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2023, di Dermaga Kenavigasian Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Benoa.

Antoni dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan Distrik Navigasi Kelas II Benoa merupakan satu-satunya distrik navigasi yang belum memiliki dermaga kapal negara kenavigasian.

“Sehingga dua kapal negara kelas I yang dimiliki, yakni KN Nusa Penida dan KN Mizan harus melakukan lego jangkar di area alur dan kolam pelabuhan,” katanya pula.

Menurut Antoni hal tersebut memiliki risiko kecelakaan terutama pada saat kondisi cuaca buruk serta mempengaruhi kecepatan dalam melaksanakan kegiatan operasional kenavigasian.

Antoni menambahkan, selain pembangunan dermaga kenavigasian dan pembangunan sisi darat Dermaga Kenavigasian Benoa, juga dilakukan pembangunan Gedung Stasiun Radio Pantai (SROP) dan fasilitas penunjang lainnya di Sinabang dan Susoh di Sabang, Aceh.

“Pembangunan Stasiun Radio Pantai (SROP) di lokasi Sinabang dan Susoh penting untuk mengoptimalkan layanan telekomunikasi pelayaran bagi para pengguna jasa transportasi laut di sekitar wilayah perairan Sinabang dan Susoh,” ujar Antoni,

Selain itu dilakukan penggantian Menara Suar Tanjung Ligeta, Rambu Pelabuhan Raijua, dan Pembangunan Rambu Pelabuhan di Pulau Padar dan Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Antoni pembangunan dan penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di NTT menjadi krusial setelah ditetapkannya Taman Nasional Komodo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

“Kenavigasian tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan distrik navigasi semata, tetapi dapat dimanfaatkan instansi pemerintah lainnya,” kata Antoni pula.

Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Benoa Azhar Karim mengatakan selain efisiensi waktu kenavigasian, dermaga dan fasilitas navigasi juga memberikan efisiensi konsumsi BBM dan suku cadang kapal negara yang dapat dioptimalkan.

Azhar menyebut sebelumnya konsumsi BBM per bulan dapat mencapai 2 ton, dan saat ini dapat menghemat hingga 75 persen karena sudah dilengkapi fasilitas kelistrikan yang bisa digunakan kapal negara untuk sandar.

Ia menuturkan dermaga kenavigasian tersebut memiliki luas sekitar satu hektare, dengan sertifikat hak pakai di atas hak pengelolaan (HPL) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Sub Regional Bali dan Nusa Tenggara.

Dermaga itu juga digunakan untuk sandar kapal negara dari kementerian/lembaga, di antaranya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Kepolisian Air dan Udara, TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pertolongan dan Penyelamatan (Basarnas), kapal logistik TNI AD (ADRI) hingga Bea Cukai.

Fasilitas kenavigasian lainnya di antaranya lampu dan rambu suar, juga dapat dimanfaatkan oleh para pelaut termasuk kapal pesiar yang mulai banyak sandar di Pelabuhan Benoa.

Turut hadir dalam acara peresmian Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut, dan perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas, dan kementerian/lembaga terkait, serta para Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Benoa, Sabang dan Kupang.
Baca juga: Menhan: KRI buatan PAL bukti kesungguhan jamin kedaulatan negara
Baca juga: Indonesia dan 174 negara maritim bahas perlengkapan keselamatan kapal


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024