Forum ini dilaksanakan sebagai bagian dari kolaborasi dan sebagai upaya untuk memperkenalkan kerangka 'Liveable and Lovable Nusantara', serta menjadi platform pembelajaran dari berbagai studi kasus internasional dan nasional untuk meningkatkan kebaha
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memperkenalkan kerangka konseptual "Liveable and Lovable Nusantara" atau Nusantara sebagai kota yang layak huni dan dicintai, yang dirancang untuk menjamin kesejahteraan penduduknya.

OIKN bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Kedutaan Besar Spanyol menggelar forum diskusi bertajuk "Liveable and Lovable Nusantara: Collaborative Learning Forum" di Jakarta pada Rabu (20/3), bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyampaikan urgensi peningkatan kesadaran atas pentingnya aspek kebahagiaan warga dalam perencanaan kota dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dengan studi kasus baik internasional maupun nasional. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan kota yang tidak hanya layak huni, tetapi juga dicintai oleh warganya.

“Forum ini dilaksanakan sebagai bagian dari kolaborasi dan sebagai upaya untuk memperkenalkan kerangka 'Liveable and Lovable Nusantara', serta menjadi platform pembelajaran dari berbagai studi kasus internasional dan nasional untuk meningkatkan kebahagiaan warganya," ujarnya dalam siaran pers OIKN, di Jakarta, Kamis. ​​​​​​​

Wakil Direktur Kantor Perwakilan ADB di Indonesia, Renadi Budiman, menyambut baik transformasi bersejarah pemindahan ibu kota baru yang berkelanjutan.

Ia berharap forum ini dapat menghadirkan berbagai pengalaman dan wawasan baru, sejalan dengan komitmen Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk mendukung inisiatif yang selaras dengan visinya.

“Harapannya Nusantara dapat memupuk komunitas yang kuat serta memberdayakan preservasi budaya," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak dalam mewujudkan tujuan proyek ini.
​​​​​​​
Ia berharap dengan berbagi pengalaman antar perancang dan perencana kota dari berbagai negara, terutama dari Spanyol yang memiliki sejarah panjang dalam urbanisasi, proyek ini dapat diperkaya dan mencapai hasil yang optimal.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan OIKN Mia Amalia menegaskan bahwa pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur tidak hanya berfokus pada aspek fisik, melainkan juga memperhatikan kebutuhan emosional dan sosial masyarakatnya.

"Penting bagi kami untuk memastikan bahwa pembangunan kota baru ini tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga kebutuhan emosional dan sosial warga. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan semua penduduk Nusantara." ucap Mia.

Baca juga: OIKN berkomitmen ciptakan kota layak huni, membahagiakan penduduknya
Baca juga: OIKN pastikan pembangunan IKN konsisten sesuai rencana
Baca juga: Otorita IKN usulkan tambahan anggaran Rp3,56 triliun untuk 2024

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024