Jakarta (ANTARA) - Sejumlah penggemar Tim Nasional Sepakbola Indonesia tidak bisa masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, karena kedapatan memiliki tiket palsu yang dibeli melalui media sosial.

Seorang penggemar asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Febri, mengaku bahwa ia bersama tiga rekannya tidak bisa masuk ke stadion untuk menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Vietnam, karena tiket yang ia beli ternyata palsu.

"Beli lewat media sosial Instagram, ternyata sampai sini tiketnya palsu," katanya ditemui di Jakarta, Kamis malam.

Febri bersama rekannya rela mengendarai sepeda motor dari Kabupaten Brebes, hanya untuk menyaksikan Timnas Indonesia berlaga, namun impiannya tidak tercapai karena tiket yang dibeli palsu.

Baca juga: Indonesia vs Vietnam masih imbang 0-0 di babak pertama

Ia juga sempat mencoba membeli tiket masuk di depan stadion, namun nahas uang yang sudah dikeluarkan juga tidak bisa membawanya untuk menyaksikan Timnas berlaga.

"Tadi juga sempat coba lewat calo di sini, tapi ketika sudah masuk malah disuruh keluar lagi," tuturnya.

Tidak hanya Febri yang mengalami nasib nahas tersebut, penggemar lainnya yaitu Ramdan asal Sulawesi yang sedang kuliah di Jakarta, juga bernasib sama ia tertipu oleh calo di media sosial.
Penggemar Timnas Indonesia saat mencoba masuk GBK di Jakarta, Kamis (21/3/2024). ANTARA/Khaerul Izan

Ia mengaku terus ditawari oleh para calo di sekitar SUGBK, namun tidak mau karena sudah banyak yang tertipu dan tidak bisa masuk meski sudah membeli.

Di lokasi, ANTARA juga sempat beberapa kali ditawari masuk stadion. Para calo mengaku memiliki tiket asli, namun harga yang ditawarkan jauh lebih mahal dari pada harga resmi yang dikeluarkan PSSI.

Sementara itu, petugas penjaga yang berada di depan gerbang SUGBK mengaku sudah beberapa kali mendapatkan laporan adanya tiket palsu. Sayangnya, mereka tidak bisa bertanggungjawab karena korban penipuan tidak membeli melalui laman resmi.

Baca juga: Jokowi dan menteri saksikan Indonesia vs Vietnam di GBK

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024