Pemerintah Kabupaten Sorong tidak bisa bekerja sendiri, butuh kolaborasi seluruh pihak.
Kota Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) berharap kepada enam kabupaten dan kota khususnya Pemerintah Kabupaten Sorong untuk berkolaborasi mendukung percepatan kehadiran investor China di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.

Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya (PBD) Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan George Yarangga, di Sorong, Jumat, menjelaskan pemerintah daerah harus berkolaborasi dan berkomitmen untuk menyiapkan fasilitas pendukung di KEK itu, untuk mempercepat operasional investor China.

"Pemerintah Kabupaten Sorong tidak bisa bekerja sendiri, butuh kolaborasi seluruh pihak," katanya pula.

Dia mengatakan pula bahwa investor asal China telah berkomitmen untuk membangun smelter nikel dan pabrik pembuatan baja di KEK Sorong, maka segala hal yang menjadi permintaan investor untuk mendukung pembangunan dua pabrik itu harus segera dipersiapkan secara baik.

Menurut dia, ini merupakan peluang besar bagi KEK Sorong untuk bertumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik, maka Pemprov PBD bersama Pemkab Sorong berkolaborasi menyiapkan segala hal yang menjadi syarat pembangunan smelter itu.

"Misalnya, kebutuhan lahan yang perlu disiapkan berkisar 500 hektare untuk kepentingan investor membangun dua pabrik di KEK Sorong. Baru 300 hektare lahar yang sudah siap, maka sisanya perlu percepatan penyelesaian supaya KEK Sorong bisa beroperasi sesuai target," ujarnya lagi.

Dia mengakui bahwa ketika dua pabrik itu sudah dibangun investor tentunya akan berdampak positif, bukan hanya kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menyerap ribuan tenaga kerja di dalam proyek itu.

"Karena investor China PT Sheng Wei New Energy Technology akan berinvestasi Rp75 triliun, ini satu kesempatan bagi kita untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi angka pengangguran di wilayah ini," katanya pula.

Berdasarkan pada kesepakatan yang tertuang di dalam berita acara antara pemerintah dan pihak investor bahwa April atau Mei 2024 seluruh kebutuhan terkait izin operasional dan status tanah sudah diurus secara baik.

"Supaya dua bulan atau tiga bulan ke depan pihak investor sudah bisa beroperasi di KEK Sorong," ujarnya.

Dia kembali menekankan bahwa ini butuh kerja sama dan komitmen untuk menyukseskan tahapan persiapan terhadap operasional investor China. Sebab, mereka akan menginvestasikan modal yang cukup besar di Papua Barat Daya kemudian memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Saya minta Pemerintah Kabupaten Sorong untuk terus berkoordinasi dengan Pemprov Papua Barat Daya tentang apa yang belum selesai, kami siap bantu. Karena ini kesempatan kita, maka kita perlu berkolaborasi," katanya lagi.

Upaya lain adalah Pemprov Papua Barat Daya pun akan melakukan tatap muka dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Investasi terkait dengan KEK Sorong.

"Supaya ada progresnya dan KEK Sorong bisa cepat berkembang," katanya pula.
Baca juga: Pemprov PBD bentuk satgas percepat optimalisasi KEK Sorong
Baca juga: Pemprov PBD Dukung investor China bangun smelter di KEK Sorong

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024